kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Link ATM terhubung, transaksi non tunai naik 25%


Senin, 06 Mei 2013 / 12:01 WIB
Link ATM terhubung, transaksi non tunai naik 25%
Program padat karya pemukiman oleh Kementerian PUPR. Kini program padat karya sudah terealisasi 84,09% dari pagu.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sedang mendorong kerja sama layanan transfer antar prinsipal Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Dengan hal ini, diharapkan adanya pertumbuhan transaksi non tunai di Indonesia.

"Target kita di industri, pertumbuhan transaksi non keuangan dapat tumbuh 25%," ucap Deputi Gubernur BI Ronald Waas, Senin, (6/5).

Ia menyebut, saat ini orang masih banyak menggunakan ATM hanya untuk menarik tunai. Padahal, ATM bisa juga berfungsi sebagai untuk pembayaran listrik dan air, tagihan telepon, dan lain-lain. Kemudian untuk pembayaran gaji karyawan, melalui ATM ini dinilai Ronald dapat menekan risiko keamanan.

Menurut data BI, saat ini terdapat 81,2 juta unit kartu debit. Kemudian, total volume transaksi yakni 8,5 juta per hari. Nominal transaksi yang tercatat yaitu Rp 9,45 triliun per hari. "Ini beberapa tahun terakhir tumbuhnya luar biasa. BI pun masih dorong lebih banyak," ujar Ronald.

Mulai Juli nanti, akan ada interkoneksi jasa layanan transfer antar 3 prinsipal. Ketiga prinsipal ini yakni Daya Network Lestari penyedia jaringan ATM Alto, PT Rintis Sejahtera penyedia jaringan ATM Prima, dan PT Artajasa Pembayaran Elektronis penyedia jaringan ATM Bersama.

Dengan adanya interkoneksi layanan ATM ini, Ronald melihat ini juga dapat meningkatkan fee based income perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×