Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pemegang izin uang elektronik LinkAja terus memacu transaksi. Direktur Utama LinkAja Danu Wicaksana menyatakan sejak Maret hingga Agustus 2019, terjadi kenaikan jumlah transaksi hingga 4 kali lipat atau 400%.
“Namun target kita dari pemegang saham sangat tinggi. Sampai akhir tahun kita harus naik sampai 600%. Jumlah pengguna terdaftar hingga saat ini seluruh Indonesia sudah mencapai 32 juta. Namun, uniknya kita pengguna dari Jabodetabek hanya 25%,” ujar Danu di Jakarta pada Senin (30/9).
Baca Juga: LinkAja gandeng pemain P2P lending untuk pinjaman modal usaha merchant
Lanjut Ia, sebaran pengguna LinkAja berbeda dengan pemain uang elektronik berbasis server lainnya. Bahkan ia menyebut saat ini untuk pengguna dari Maluku dan Papua menyumbang pengguna dari 8% hingga 10%. Namun Danu bilang angka ini akan terus berubah.
“Ada kendalanya beberapa edukasi, akses internet juga harus kita akui (sebagai kendala). Tujuan kita bukan masyarakat yang bankable yang di kota besar, tapi menyasar di luar-luar sana,” tambah Danu.
Selain itu, Danu menyatakan semua pemain uang elektronik berupaya agar terjadi migrasi transaksi dari tunai ke uang elektronik. Ia bilang jangan sampai terjadi perpindahan transaksi dari kartu debit perbankan ke uang elektronik.
Baca Juga: LinkAja Syariah siap meluncur pada November nanti
“Kita sedang mencoba penggunaan bagaimana terjadi perpindahan uang tunai ke uang elektronik. Misalnya pembelian bensin atau LPG. Itu tantangan kita bagi seluruh pemain uang elektronik,” pungkas Danu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News