Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Ia juga menyatakan hingga saat ini belum ada kepastian bahwa OVO akan dimerger dengan PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA). DANA sendiri merupakan bisnis uang elektronik milik PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
“Diambil Emtek dan merger dengan DANA. Itu kan masih isu. Saya juga bekas wartawan itu kan sumbernya anonim. Sampai sekarang belum ada kepastian rumor tersebut. Pembicaraan pasti dilakukan, semua perusahaan teknologi secara berkala melakukan fundrising. Itu wajar dan memang seperti itu bisnis model teknologi,” tutur Karaniya.
Baca Juga: Bizhare kantongi izin operasional fintech equity crowdfunding dari OJK
Sebelumnya Direktur OVO Harianto Gunawan bilang terdapat tiga transaksi paling besar dan menjadi fokus di OVO itu ada transportasi, transaksi e-commerce, dan ritel termasuk food and beverages. Tak heran untuk transportasi, OVO telah bekerja sama dengan Grab yang juga menjadi decacorn di Asia Tenggara.
Sedangkan untuk transaksi e-commerce OVO telah bekerja sama dengan unicorn Indonesia yakni Tokopedia. Selain itu, OVO memiliki layanan pinjaman kepada para pengguna dengan menggandeng peer to peer lending Taralite. Produk ini sudah diluncurkan sejak Mei 2019 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News