Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Sanny Cicilia
DENPASAR. Tak ingin kalah dengan perusahaan pemberi pinjaman lain, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus meningkatkan pembiayaan untuk sektor usaha kecil menengah (UKM). Untuk tahun ini mereka bakal menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 4,4 triliun atau setara dengan 10% dari total kredit yang bakal disalurkan sepanjang tahun.
Tahun lalu, pertumbuhan pembiayaan untuk sektor ini mencapai lebih dari 100%. Maklum saja, sejak beberapa tahun lalu LPEI sudah banyak menyalurkan pembiayaan UKM untuk ekspor.
I Made Gde Erata mengatakan, optimistis mencapai target tersebut. Alasannya potensi UKM yang melakukan kegiatan ekspor masih besar dan akan terus tumbuh.
Untuk memaksimalkan penyaluran kredit tersebut, LPEI akan lebih banyak melakukan direct selling. Rencananya, mereka juga akan membuka kantor cabang atau kantor pemasaran di kawasan yang masuk dalam Masterplan Percepatan, Perluasan, dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Sayangnya, Made masih enggan menceritakan kapan pembukaan kantor cabang tersebut.
Selain itu, tahun ini perusahaan juga akan menembah modal dengan mengeluarkan obligasi sekitar Rp 8 triliun dan mencari pinjaman sindikasi valuta asing (valas) sebesar Rp 800 juta. Tambahan modal ini akan digunakan untuk mengejar target pembiayaan Rp 44,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News