kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

LPEI targetkan kredit ekspor Rp 16 triliun


Sabtu, 14 Agustus 2010 / 07:01 WIB
LPEI targetkan kredit ekspor Rp 16 triliun


Reporter: Andri Indradie | Editor: Test Test

JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia alias PT Indonesian EximBank optimistis tahun ini bisa menyalurkan kredit ekspor hingga Rp 16 triliun. Angka tersebut naik 78% dari penyaluran kredit LPEI pada akhir tahun 2009 sebesar Rp 9 triliun.

Menurut Basuki Setyadjie, Direktur Pelaksana Indonesian EximBank, hingga akhir Juli 2010 total kredit yang telah disalurkan oleh Indonesian EximBank mencapai Rp 12,4 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,75 triliun, angka tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 60%.

Basuki bilang, peningkatan tersebut ditopang oleh permintaan kredit dari pelaku usaha ekspor. Selain itu, tambahan modal dari pemerintah turut menopang ekspansi kredit LPEI.

Saat ini, permintaan kredit terbesar di LPEI masih didominasi oleh sektor korporasi. "Korporasi sekitar 80%, sedang ritel 20%," jelas Basuki kepada KONTAN. Dus, hingga Juli 2010 porsi kredit korporasi mencapai Rp 9,92 triliun dan ritel Rp 2,48 triliun. Adapun total kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) LPEI di sekitar 4% dan ditargetkan turun menjadi 3% pada akhir 2010.

Basuki optimistis, target penyaluran kredit sebesar Rp 16 triliun bisa terlampaui. Pasalnya, permintaan kredit cenderung menunjukkan tren meningkat. Saat ini, setidaknya sudah ada permintaan kredit baru, nilainya hingga Rp 5 triliun.

Ia menambahkan, penyaluran kredit LPEI tidak terganggu meski belakangan ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat. "Bagi para eksportir mungkin berdampak, tapi bagi LPEI tidak," tegasnya.

Suharsono, Direktur Pelaksana Indonesian EximBank, mengamini hal ini. Direktur yang membawahi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini bilang, pengaruh penguatan nilai tukar rupiah tidak akan signifikan. Apalagi, porsi antara kredit valas dan rupiah masih berimbang.

Menurutnya, LPEI juga memberikan kredit kepada UMKM yang mendukung sektor ekspor. Misalnya, nelayan dan petani. "Kredit ritel kami masih didominasi oleh UMKM," kata Suharsono.

Hingga akhir Juli lalu, pembiayaan UMKM LPEI telah mencapai Rp 250 miliar. Targetnya, sampai akhir tahun ini LPEI akan menyalurkan kredit untuk UMKM pendukung ekspor sebesar Rp 500 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×