Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi pertumbuhan kredit kendaraan bermotor (KKB) pada tahun 2017 bisa mencapai 10% sampai 12%. Hal ini seiring dengan pemulihan penjualan industri otomotif pada akhir tahun ini.
Analis Industri Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Ahmad Subhan mengatakan dengan mulai positifnya penjualan motor dan mobil menjelang akhir tahun ini merupakan katalis positif pada pertumbuhan kredit KKB.
“Prediksi kenaikan penjualan kendaraan bermotor tahun depan sebesar 15% diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan kredit KKB yang saat ini masih negatif,” ujar Ahmad kepada KONTAN, Selasa (20/12).
Prediksi kredit KKB yang tumbuh double digit pada tahun depan ini dengan mempertimbangkan 80% konsumen yang masih menggunakan jasa lembaga pembiayaan dan bank untuk melakukan pembelian.
Selain itu yang mendorong kredit KKB tahun depan adalah pemulihan daya beli konsumen. Pemulihan ekonomi di daerah basis komoditas akan menjadi kunci untuk mendorong permintaan kredit selain tentunya adalah kebijakan terkait bunga dan kemudahan uang muka (Loan To Value).
Konsumen tahun depan diperkirakan akan cenderung lebih selektif dan sensitif terhadap peningkatan bunga perbankan. Hal ini karena segmen otomotif yang diproyeksikan tumbuh pesat tahun depan adalah segmen LCGC yang notabene target pasarnya adalah pemilik mobil pertama (new middle class income).
Tentang kredit macet atau non performing loan (NPL) berdasarkan data 2 tahun terakhir rasionya cenderung stabil di kisaran 1,2%-1,6% yang artinya masih jauh dari treshold OJK. Potensi peningkatan NPL tentu ada jika kredit tumbuh sehingga pengelolaan collection dan recovery kredit akan menjadi kunci bagi bank dan lembaga pembiayaan.
Sampai November 2016 pertumbuhan penjualan mobil dan motor berdasarkan data industri tercatat masing-masing sebesar 0,04% dan 1,04% dibanding periode sama tahun lalu atau year on year (yoy). Dari awal tahun tercatat penjualan motor dan mobil secara yoy masih tumbuh negatif atau mengalami penurunan.
Sedangkan untuk kredit kendaraan bermotor sampai kuartal 3 2016 secara industri perbankan masih turun 7,29% yoy menjadi Rp 119,7 triliun. Penurunan secara industri ini disebabkan penyaluran kredit KKB pada kelompok bank BUKU III (modal inti antara Rp 5 triliun sampai Rp 20 triliun) mengalami penurunan 22,08% yoy.
Bank BUKU IV tercatat masih mencatatkan pertumbuhan positif untuk kredit KKB yaitu sebesar 6,39% yoy. Bahkan ada dua bank BUMN yang pada kuartal 3 2016 berhasil mencatatkan pertumbuhan dobel digit di kredit KKB diantaranya adalah Mandiri yaitu 20,19% yoy dan BRI sebesar 35,57% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News