Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, risiko kredit pada semester 2 2017 berpotensi membaik. Hal ini ditunjukkan dengan pencadangan yang turun.
Selain itu, LPS mencatat rasio kredit yang direstrukturisasi sampai April 2017 menurun dibandingkan periode sama 2016.
Persentase kredit yang direstrukturisasi dibandingkan total kredit per April 2017 sebesar 10%, atau turun dibandingkan posisi akhir 2016 sebesar mencapai 10,2%.
Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS Dody Arifianto mengatakan, faktor pendorong turunnya risiko kredit ini adalah pada bank menengah besar seperti BUKU IV dan BUKU III.
Dody mengatakan pada semester 2, NPL perbankan berpotensi melandai. “Pada pertengahan tahun ini, pencadangan perbankan sudah mencapai puncak, ke depannya akan mengalami penurunan,” ujar Dody kepada KONTAN, Kamis (6/7).
Dengan rasio kredit bermasalah yang membaik dan pencadangan yang turun bisa mendorong laba bersih membaik di akhir 2017.
Menurut Dody, proyeksi perolehan laba yang membaik di semester 2 2017 juga didorong penjurnalan balik pencadangan yang dialokasikan bank pada 2016. Dengan penjurnalan balik ini, biaya yang selama ini dikeluarkan bank untuk mengatasi risiko kredit bisa masuk ke pos pendapatan sehingga bisa mendorong laba.
Namun menurut Dody hal ini tidak dialami oleh semua bank. Lanjut Dody, laba bank yang membaik salah satunya dikontrbusikan dari proyeksi pertumbuhan ekonomi yang mulai agak kencang pada semester kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News