Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank DBS Indonesia menambahkan fitur Kredit Tanpa Agunan (KTA) dalam platform bank digital miliknya yakni Digibank yang bertajuk KTA Instan. Dengan kemudahan yang diberikan, DBS optimistis bisnis KTA Bank DBS Indonesia bisa tumbuh hingga 15% tahun ini.
Director Consumer Banking Group DBS Bank Indonesia Wawan Salum mengatakan target tersebut dipasang sebat pengajuan KTA online Digibank memberikan banyak kemudahan, dengan plafon hingga Rp 30 juta, ditambah proses persetujuan yang cepat, kurang dari satu menit.
Sementara untuk syarat pengajuannya, nasabah tentu mesti memiliki akun Digibank terlebih dulu, kemudian pengaju minimum memiliki pendapatan kotor Rp 3 juta. Sementara bunganya, Digibank memberikan bunga bulanan flat sebesar 1,29%-2,49% tergantung besarnya plafon yang diterima.
“Jadi sekarang ada dua cara nasabah untuk mengajukan KTA kepada kami, melalui manual, atau digital, dan kami punya target awal pengajuan KTA Instan ini bisa mencapai 20% dari pengajuan KTA kami. Sementara sianya masih manual,” katanya dalam peluncuran KTA Instan Digibank, Senin (20/5) di Jakarta.
Wawan juga bilang sejatinya fitur KTA Instan telah diuji coba sejak awal 2019 lalu, selama uji coba sudah ada setidaknya 100.000 aplikasi yang diterima perusahaan. Sayang, Wawan enggan merinci berapa nilai pinjaman yang telah disalurkan.
Hingga saat ini, Wawan bilang secara total sudah ada 1 juta pengguna Digibank, dimana 600.00 diantaranya merupakan pengguna aktif.
Jika permintaannya bagus, Wawan bilang DBS bisa menambah plafon pinjaman maksimum. Asal tahu, KTA di DBS yang diajukan secara konvensional punya plafon maksimum mencapai Rp 300 juta.
Sepanjang 2018 lalu, DBS telah menyalurkan kredit konsumer senilai Rp 9,47 triliun, tumbuh 231% (yoy) dibandingkan realisasi pada 2017 senilai Rp 2,85 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang terutama ditopang segmen KTA yang bertumbuh Rp 5,6 triliun.
Sementara secara total, sepanjang 2018 DBS telah menyalurkan kredit Rp 56,86 triliun, tumbuh 42,65% (yoy) dibandingkan penyaluran kredit 2017 senilai Rp 39,86 triliun. Sementara hingga akhir tahun, DBS Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit totalnya mencapai 6,24% (yoy) menjadi Rp 60,41 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News