kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Makin efisien, BOPO bank syariah terendah selama 4 tahun terakhir


Minggu, 18 November 2018 / 19:31 WIB
Makin efisien, BOPO bank syariah terendah selama 4 tahun terakhir
ILUSTRASI. Bank BNI Syariah


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

Hal ini dikarenakan persaingan antar bank akan semakin sengit, untuk itu masing-masing bank dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan dinamika perubahan di perbankan yang sudah terjadi.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengisyaratkan hal tersebut pada kondisi BOPO perseroan saat ini. Sebab, per September 2018 BOPO BCA Syariah naik tipis ke level 87,96% dari tahun sebelumnya 87,76%.

John menyebut, posisi BOPO yang relatif flat dibanding tahun lalu ini dikarenakan kenaikan biaya dana yang lebih cepat dibanding penyesuaian atas margin atau bagi hasil pembiayaan perseroan.

Walau begitu, paling tidak pihaknya memprediksi di akhir tahun dan tahun depan, BOPO anak usaha milik PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ini mampu dijaga di kisaran 80% sampai 85%.

"Terkait BOPO, kami memang masih di level 87% dan relatif flat dibanding tahun lalu. Memang kenaikan biaya dana yang lebih cepat dibanding penyesuaian atas margin/bagi hasil pembiayaan," singkatnya.

Tahun depan, BCA Syariah memandang tantangan bagi perbankan syariah untuk mendorong efisiensi bakal semakin sulit. Alasannya, seiring dengan kenaikan bunga acuan, bank diharuskan untuk meningkatkan margin bagi hasil pembiayaan guna menekan biaya dana agar tak naik terlalu tajam.

Salah satu upaya yang paling mungkin dilakukan untuk menjaga efisiensi, antara lain dengan melakukan program efisiensi operasional lewat pemanfaatan teknologi.

Belakangan ini, BCA Syariah memang tengah berupaya mengikuti perubahan digital. Salah satunya dengan mengembangkan infrastruktur serta menjalin kerja sama aliansi dengan berbagai mitra.

Kurang lebih, dana yang dianggarkan untuk kebutuhan teknologi informasi (TI) BCA Syariah tahun ini ada di kisaran Rp 10 miliar, diprediksi bakal makin tinggi tahun depan. Berbeda dengan BUS, Unit Usaha Syariah (UUS) justru semakin mantap dalam mengedepankan prinsip dual banking leverage model (DBLM) sebagai langkah efisiensi.

Terbukti, SPS OJK menunjukkan BOPO UUS terjaga di level 72,88% per September 2018 bahkan turun dari posisi tahun lalu 74,67% dan merupakan posisi terendah sejak 2014 silam.

Sama seperti BUS, hal ini dikarenakan pendapatan operasional naik lebih agresif sebesar 16,72% yoy. Sementara beban operasional hanya tumbuh 2,63% yoy.

Direktur Syariah Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) Pandji P. Djajanegara mengutarakan tahun ini pihaknya memang berupaya untuk menjaga rasio efisiensi. Setidaknya, sampai akhir tahun BOPO CIMB Niaga Syariah bakal dijaga maksimal sebesar 67%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×