Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Permodalan bank syariah tercatat menipis. Ini ditunjukkan oleh rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang menurun. Menurut data Bank Indonesia (BI), CAR bank syariah pada Maret tahun lalu berada di 15,35%. Namun di Maret tahun ini ternyata menurun jadi 14,30%.
Sebagai pelaku industri, Head of Bank Permata Syariah, Ahmad K. Permana mengatakan bahwa penurunan CAR tersebut merupakan hal yang wajar. Karena adanya pertumbuhan yang baik dari segi aset perbankan syariah.
"Memang sudah naturalnya bila pembiayaan tumbuh signifikan, sudah pasti CAR akan menipis," ucapnya kepada KONTAN.
Meski begitu, ia mengaku bahwa CARĀ Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Permata Tbk (BNLI) tak mengalami penurunan. Ini karena adanya penambahan modal dari induk sebesar Rp 650 miliar pada bulan Juni dan Desember 2012.
Per kuartal pertama 2013 ini, CAR Permata Syariah berada di posisi 13,41%. Padahal, kuartal pertama tahun lalu CAR-nya yakni 13,01%
Untuk dapat menyalurkan pembiayaan yang cemerlang, tahun ini Permata Syariah akan kembali mendapatkan suntikan modal dari induk. Namun jumlah modal yang diberikan itu belum melalui perhitungan yang final.
Permata Syariah memproyeksi pembiayaannya mampu tumbuh hingga 70% pada 2013 ini.. Permana mengatakan, dari tahun ke tahun pihaknya selalu mencatatkan pelonjakan pembiayaan. Misalnya di 2012, pembiayaan naik 106%, pada 2011 yaitu 105%, dan di 2010 yakni 93%.
PT BNI Syariah pun mengklaim punya posisi CAR yang cukup tinggi. "Masih antara 14%-15%," ucap Direktur Bisnis BNI Syariah Imam T. Saptono.
Meski begitu, ia mengaku bahwa tak ingat pastinya rasio kecukupan modal tersebut meningkat atau menurun. Ia hanya beranggapan CAR-nya masih cukup untuk proyeksi pertumbuhan BNI Syariah tahun ini.
Imam menilai, rasio kecukupan modal bank syariah akan benar-benar menipis di tahun 2014-2015. Ini karena adanya peningkatan aset dari dana haji yang akan dilimpahkan dari Kementerian Keuangan ke perbankan syariah. "Tahun ini masih relatif terjaga," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News