kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BCA Syariah patok pembiayaan naik 81%


Selasa, 21 Mei 2013 / 13:42 WIB
BCA Syariah patok pembiayaan naik 81%
ILUSTRASI. Petugas Pertamina Patra Niaga semprotkan disinfektan ke?truk?tangki BBM.


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Anak usaha Bank Central Asia (BCA) pada bidang syariah yakni BCA Syariah belum besar menggelontorkan pembiayaan pada kuartal pertama.

Direktur Utama Bank Central Asia (BCA) Syariah, Yana Rosiana mengatakan, pada kuartal I/2013 kinerja pembiayaan belum berkilau, karena nasabah belum banyak mencairkan pembiayaan untuk kegiatan usahanya.

Unit usaha syariah BCA ini mencatat, realisasi pembiayaan per Maret 2013 sebesar Rp 1,12 triliun atau tumbuh 9% selama tiga bulan pertama dibandingkan posisi akhir tahun 2012 sebesar Rp 1,1 triliun.

"Pada kuartal II/2013 ini pembiayaan mulai dicairkan oleh nasabah," katanya.

Adapun pembiayaan tersebut sebesar 60% mengalir ke jenis pembiayaan komersial, 20% ke segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sisanya ke pembiayaan konsumer seperti pembiayaan rumah dan pembiayaan kendaraan bermotor.

Yana bilang, dalam tiga tahun ke depan porsi pembiayaan UMKM akan membesar, karena induk usaha ingin BCA syariah fokus pada pembiayaan skala kecil dan menengah ini. "Saat ini sedang persiapan infrastruktur dan sumber daya manusia," tambahnya.

Pada tahun 2013 ini, BCA syariah membidik pertumbuhan pembiayaan sebesar 81% atau mencapai Rp 2 triliun, sedangkan sumber dana atau DPK akan tumbuh 30% atau mencapai Rp 2,08 triliun sampai akhir tahun ini dibandingkan posisi akhir tahun Desember lalu senilai Rp 1,6 triliun. Komposisi dana tersebut sebesar 60% masih dikuasai oleh dana mahal (deposito) dan sisanya dana murah (tabungan dan giro).

"Kami tidak akan mengejar pertumbuhan DPK tinggi karena rasio pembiayaan terhadap simpanan (FDR) sudah pada level 80%," jelasnya.

Yana menambahkan, tahun ini pihaknya belum membutuhkan tambahan modal dari induk usaha untuk menyalurkan pembiayaan, karena rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) masih pada kisaran 30%. Direktur BCA Syariah, John Kosasih menambahkan, tahun ini, perseroan akan fokus pada pembiayaan UMKM dengan cara pembiayaan langsung ke debitur dan memanfaatkan bank perkreditan rakyat (BPR) dan koperasi untuk menyalurkan pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×