kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Mandala Finance Catatkan Angka NPF Sebesar 2,3% di 2023


Rabu, 24 Januari 2024 / 16:23 WIB
Mandala Finance Catatkan Angka NPF Sebesar 2,3% di 2023
ILUSTRASI. Mandala Finance mencatatkan Non Performing Financing (NPF) pada 2023 sebesar 2,3%


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance mencatatkan Non Performing Financing (NPF) pada 2023 sebesar 2,3%.

Managing Director Mandala Finance Cristel Lasmana mengatakan angka tersebut masih di bawah NPF industri pembiayaan. Cristel pun menyampaikan Mandala Finance akan berusaha terus menekan angka NPF ke depannya.

"Kami ke depannya juga berusaha menekan NPF itu turun. Namun, memang secara industri, kami masih di bawah rata-rata," katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (24/1).

Untuk menekan NPF, Cristel mengatakan pihaknya akan menerapkan sejumlah cara. Adapun caranya, yakni memotret dari beberapa aspek kredit seseorang atau calon debitur. Dia mengatakan salah satunya Mandala Finance akan melihat dari pendapatan atau income calon debitur. 

Baca Juga: Mandala Finance Catatkan Penyaluran Pembiayaan Sebesar Rp 5,5 Triliun di Tahun 2023

"Selain income, kami juga menyoroti dari kebutuhannya mau dipakai untuk konsumtif atau produktif. Apakah penyaluran itu bisa membantu perekonomian mereka secara pribadi atau malah menjerumuskan?" ungkapnya.

Dia bilang hal tersebut menjadi pertimbangan dalam menyetujui atau menolak pembiayaan kepada calon debitur. Cristel mengatakan Mandala Finance juga terus memastikan semua proses tersebut berjalan dengan terus memperbaiki proses secara internal baik dari tata kelola atau menggunakan alternatif-alternatif yang bisa membantu memotret calon debitur lebih baik.

"Sebab, lebih banyak informasi, maka lebih baik juga kami dalam memutuskan penyaluran kredit sesuai dengan prinsip kehati-hatian," kata Cristel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×