kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mandiri akan ganti 7 juta kartu menjadi teknologi chip


Senin, 19 Maret 2018 / 19:08 WIB
Mandiri akan ganti 7 juta kartu menjadi teknologi chip
ILUSTRASI. ATM Center Bank Mandiri


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin aktif melakukan migrasi kartu debit berteknologi chip tahun ini. Salah satunya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang optimis target tahun ini dapat terselesaikan.

SPV Consumer Deposit Bank Mandiri Trilaksito Singgih H menyebut pihaknya bergegas untuk mengganti sebanyak 7 juta kartu yang menggunakan pita magnetik menjadi chip hingga akhir tahun ini.

Pasalnya, sampai saat ini Bank Mandiri menyebut baru 10% atau sekitar 1,5 juta kartu debit milik perseroan yang sudah menggunakan teknologi chip. Adapun, target tahun ini Bank Mandiri mematok sekitar 30% lebih dari total 17 juta kartu debit akan memakai teknologi berbasis chip.

Namun, bila memakai asumsi target tujuh juta kartu pada tahun ini, artinya Bank Mandiri mematok sebesar 41% kartu debit Bank Mandiri akan menggunakan chip.

"Kami sudah punya rencana sampai lima tahun ini. Pemegang kartu ber-chip sekarang 1,5 juta, target kami tujuh juta sampai Desember. Itu lebih dari 30%," kata Singgih saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (19/3).

Tri, sapaan akrab Trilaksito mengatakan ada beberapa pertimbangan yang dilakukan bank dalam mengimplementasikan hal tersebut. Salah satunya antara lain biaya produksi migrasi dari pita magnetik, lantaran chip memerlukan biaya investasi yang lebih mahal.

Meski begitu, bank berlogo pita emas ini menjamin, biaya yang harus ditanggung bank tersebut tidak akan dibebankan ke konsumen, melainkan beban operasional perseroan. Bila dirinci, Tri mengungkap Bank Mandiri harus merogoh kocek sebesar Rp 7.000 untuk setiap kartu chip yang diterbitkan.

Pihaknya juga mengklaim sejauh ini belum ada keluhan dari konsumen dengan berubahnya teknologi chip yang ada di Bank Mandiri. "Risiko operasional lebih termitigasi. Konsumen lebih aman, konsumen juga lebih percaya diri transaksi kalau aman," tamnbahnya.

Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan dalam penerapan migrasi kartu debit ini, biaya hanya dibebankan bagi nasabah baru Bank Mandiri.

Sementara untuk pergantian kartu, Bank Mandiri sama sekali tidak akan menarik biaya. Pun, Rohan menjelaskan Bank Mandiri tidak melakukan percepatan penerapan teknologi chip karena sedang ramainya isu pencurian data nasabah alias skimming.

Menurutnya, hal ini sudah sesuai dengan rencana jangka panjang yang dilakukan perseroan, serta mengacu pada surat edaran yang dirilis oleh Bank Indonesia. "Ini sudah ada di road map Bank Mandiri soal migrasi chip," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (19/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×