Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Mandiri Capital Indonesia (MCI), perusahaan modal ventura milik Bank Mandiri telah mengucurkan dana investasi sebesar Rp 300 miliar untuk empat startup sampai Juni 2017. MCI membidik pertambahan tiga startup sampai akhir tahun.
Direktur Utama MCI Eddi Danusaputro menjelaskan hingga pertengahan tahun ini pihaknya bakal menggelontorkan dana investasi sekitar Rp 300 miliar untuk tujuh startup yang bergerak di bidang financial technolgy atau fintech. Empat di antaranya telah diumumkan yakni Moka, Amartha, PrivyID, dan Cashlez.
Sementara sisanya, kata Eddi, akan diumumkan dalam waktu dekat. Dari ketiga perusahaan sisa tersebut, dua startup bergerak dalam sistem pembayaran. Satu lagi bergerak di bidang enterprise solution.
Eddi mengatakan bahwa MCI fokus untuk investasi start up fintech yang bergerak di tiga sektor yaitu payment, lending, danenterprise solution. Sebab, sektor tersebut dinilai lebih dapat bersinergi secara langsung dengan Grup Bank Mandiri dan dinilai memiliki prospek yang cerah.
Adapun skema yang dipakai mendanai startup dengan penyertaan saham. Eddi beralasan skema equity partitipation terbilang cocok dengan strategi yang dijalankan perusahaannya. Karena MCI lebih leluasa dalam mendorong pertumbuhan bisnis dari perusahaan pasangan usaha.
Salah satu strategi yang dijalankan MCI dengan memperkenalkan pasangan usahanya ke dalam lingkungan Grup Mandiri. Sehingga sang pasangan usaha bisa ikut berkembang dengan lebih cepat.
Lewat strategi ini, Eddi mengakui, MCI tak agresif dalam menambah pasangan usaha. Walhasil jumlah pasangan usahanya diakuinya masih terbilang sedikit.
Meski begitu, tidak semua startup cocok dengan skema penyertaan saham. Beberapa menilai skema obligasi konversi atau pembiayaan bagi hasil lebih sesuai dengan rencana bisnis dari sejumlah startup.
Demi mewujudkan pendanaan kepada startup mitranya, MCI saat ini masih memiliki dana Rp 200 miliar. "Tidak harus semuanya disalurkan tahun ini. Bisa juga dilanjutkan di tahun depan," terang Eddi. Dari total dana tersebut diperkirakan bisa menyuntik tiga sampai empat perusahaan lagi.
Disisi lain, industri modal ventura mulai menunjukkan perbaikan setelah sempat loyo pada awal tahun. Ini berkaca dari sisi aset yang mulai menanjak.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Mei 2017 industri modal ventura mengantongi aset sebesar Rp 10,41 triliun. Aset ini memang lebih rendah ketimbang posisi di akhir 2016 yang menyentuh Rp 11,28 triliun. Tapi, trennya mulai menanjak.
Kondisi ekonomi awal tahun mempengaruhi bisnis perusahaan pasangan usaha dan juga modal ventura. Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia Jefri Sirait optimistis perbaikan ekonomi dapat mendorong kinerja modal ventura. Jefri yakin aset industri modal ventura bisa mencatatkan pertumbuhan setinggi dua digit pada akhir tahun nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News