Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) segera menyusun kajian baru terkait rencana pembukaan anak usaha di Malaysia. Hal ini menindaklanjuti pernyataan Bank Negara Malaysia (BNM) mengenai fleksibilitas bagi bank asing yang ingin membuka kantor di Malaysia.
Ia menambahkan, kajian dari Bank Mandiri sebagai respon dari kelonggaran bank sentral Malaysia diharapkan bisa selesai selambat-lambatnya pada akhir 2012.
"Informasi fleksibilitas ini akan kami review dan dibahas melalui rapat, setelah itu baru kami sampaikan lagi ke Malaysia. Waktu mereka beri persetujuan subsidiary, memang disampaikan paling lambat akhir tahun 2012," terang Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, Jumat (23/12).
Ia menuturkan Bank Mandiri sudah bertemu dengan Gubernur BNM terkait rencana bank Mandiri berekspansi di negara jiran tersebut. Dari pertemuan itu, BNM menyampaikan fleksibilitas terkait jumlah maupun lokasi cabang, serta jumlah maupun lokasi ATM.
BNM yang awalnya hanya mengizinkan pembukaan ATM di kantor cabang dan mengikuti jaringan ATM bersama bank Malaysia, kini memperkenankan Bank Mandiri mengoperasikan mesin ATM di tempat umum.
"Kemudian yang terkait dengan modal, tadinya syaratnya RM 300, nanti di tahap awal boleh RM 100 juta. Tetapi setelah lima tahun diharapkan bisa RM 500," ungkap Zulkifli, Jumat (23/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News