Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) melihat likuiditas valuta asing (valas) yang mengetat di pertengahan tahun terbilang wajar. Pasalnya memang kebutuhan valas di pertengahan tahun biasanya memang tinggi.
Bila melihat data loan to deposit ratio (LDR) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2018 memang cenderung meningkat, atau berarti terjadi pengetatan likuiditas.
LDR valas industri perbankan pada kuartal I-2018 tercatat di level 95,08%, naik 879 basis poin (bps) secara year on year (yoy) dari periode sama sebelumnya yang berada di level 86,29%. Ketatnya likuiditas valas ini disebabkan pertumbuhan kredit valas bank sebesar 9,61%. Padahal, dana pihak ketiga (DPK) valas justru merosot 0,5%.
Rohan Hafas, Corporate Secretary Mandiri mengatakan, pengetatan likuiditas valas memang biasa terjadi musiman, dengan kata lain di tengah tahun memang kebutuhan valas meningkat seiring dengan pembayaran luar negeri.
“Mungkin akan turun lagi menjelang akhir tahun tapi permintaannya tidak setinggi tahun lalu,” ujar Rohan saat ditemui di acara halal bihalal lembaga keuangan dengan OJK, Jumat (22/6).
Saat ini LDR valas Mandiri ada di posisi 90% dan akan dijaga di kisaran 85% hingga 90% hingga akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News