kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mandiri: Likuiditas valas ketat di pertengahan tahun


Jumat, 22 Juni 2018 / 15:06 WIB
Mandiri: Likuiditas valas ketat di pertengahan tahun
ILUSTRASI. Petugas Merapihkan Mata Uang Rupiah dan Dollar AS


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) melihat likuiditas valuta asing (valas) yang mengetat di pertengahan tahun terbilang wajar. Pasalnya memang kebutuhan valas di pertengahan tahun biasanya memang tinggi.

Bila melihat data loan to deposit ratio (LDR) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2018 memang cenderung meningkat, atau berarti terjadi pengetatan likuiditas.

LDR valas industri perbankan pada kuartal I-2018 tercatat di level 95,08%, naik 879 basis poin (bps) secara year on year (yoy) dari periode sama sebelumnya yang berada di level 86,29%. Ketatnya likuiditas valas ini disebabkan pertumbuhan kredit valas bank sebesar 9,61%. Padahal, dana pihak ketiga (DPK) valas justru merosot 0,5%.

Rohan Hafas, Corporate Secretary Mandiri mengatakan, pengetatan likuiditas valas memang biasa terjadi musiman, dengan kata lain di tengah tahun memang kebutuhan valas meningkat seiring dengan pembayaran luar negeri.

“Mungkin akan turun lagi menjelang akhir tahun tapi permintaannya tidak setinggi tahun lalu,” ujar Rohan saat ditemui di acara halal bihalal lembaga keuangan dengan OJK, Jumat (22/6).

Saat ini LDR valas Mandiri ada di posisi 90% dan akan dijaga di kisaran 85% hingga 90% hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×