kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Mandiri pasrah, BNI ngotot tahun ini


Senin, 27 September 2010 / 20:50 WIB
Mandiri pasrah, BNI ngotot tahun ini


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Sampai saat ini Kementerian Negara BUMN masih belum bisa memutuskan waktu yang tepat untuk rights issue Bank Mandiri dan BNI. Bank Mandiri maupun BNI sebenarnya sama-sama berharap aksi korporasi tersebut bisa digelar tahun ini juga. Namun, bilamana nanti pemerintah memutuskan salah satu masuk ke pasar terlebih dulu sedang lainnya harus menunggu tahun depan, dua bank pelat merah tersebut mengaku sudah siap menerima.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, Mandiri menerima bila putusan Kemenneg BUMN nanti memaksa pelaksanaan rights issue bank-nya tidak jadi tahun ini. "Kami berharap bisa tetap terlaksana sesuai jadwal semula, namun putusan akhir tetap di pemerintah. Kami prinsipnya, menerima apabila pemerintah menentukan rights issue Mandiri digelar setelah BNI," ujarnya usai mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Senin hari ini (27/9).

Adapun Direktur Utama Bank BNI Gatot M. Suwondo cenderung lebih ngotot agar gelaran rights issue bank-nya bisa terselenggara tahun ini juga. "Kami butuh modal untuk ekspansi," tandasnya.

Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menuturkan, dua bank sudah sama-sama siap menggelar rights issue. Namun, pemerintah akan menelaah lagi sebelum memutuskan siapa yang terlebih dulu masuk ke pasar menggelar rights issue. "Dua-duanya bisa dikatakan sudah siap, kami akan lihat lagi tahun buku lalu urgensi. Kemudian akan kami per dalam, dalam beberapa minggu ke depan akan ada keputusan," tandas Mustafa.

Mustafa bilang, bisa saja nanti jeda waktu pelaksanaan alias sequence rights issue adalah dalam rentang bulan. Misalnya, bank A di bulan November sedangkan bank B di Desember. Bisa juga berselisih kuartal, yaitu rights issue bank A di kuartal empat ini kemudian bank B di kuartal satu 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×