kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Pemerintah dan DPR sepakat right issue tidak bareng


Senin, 27 September 2010 / 16:49 WIB
Pemerintah dan DPR sepakat right issue tidak bareng


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah dan Komisi VI DPR RI akhirnya sepakat untuk menyetujui rights issue dua bank besar yaitu Bank Mandiri dan Bank BNI dalam waktu terpisah. Nilai right issue dua bank besar tersebut kurang lebih Rp 22 triliun.

Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menuturkan, hasil rapat tertutup antara pemerintah dan Komisi VI DPR RI sore ini mempertegas persetujuan parlemen terhadap rencana aksi korporasi dua bank tersebut.

"Komisi VI sudah mempertegas persetujuannya, karena saat ini dinilai timing yang paling pas untuk melakukan rights issue. Namun, untuk pelaksanaannya, kami akan perdalam lagi penentuannya. Yang pasti rights issue-nya diusahakan tidak berbarengan sehingga opsinya tinggal dua, apakah Mandiri dulu atau BNI dulu," kata Mustafa usai mengikuti rapat tertutup dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (27/9).

Lebih lanjut dia menjelaskan, dua bank tersebut sejatinya memang sudah sama-sama siap menggelar rights issue tahun ini juga. "Dua-duanya bisa dikatakan sudah siap, kami akan lihat lagi tahun buku lalu urgensi. Kemudian akan kami perdalam, dalam beberapa minggu ke depan akan ada keputusan," tandas Mustafa.

Mustafa bilang, bisa saja nanti jeda waktu pelaksanaan alias sequence rights issue adalah dalam rentang bulan. Artinya, boleh jadi rights issue bank A di kuartal empat ini kemudian bank B di kuartal satu 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×