Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bisnis sekuritas tahun ini tidak terlalu menggembirakan. Nilai transaksi yang turun membuat perusahaan terpaksa harus melakukan efisiensi demi menekan biaya operasional. Sekalipun penerbitan surat hutang tahun ini tetap ramai. Namun market share turun.
Sejak mengalami penurunan market share sejak awal tahun, PT Mandiri Sekuritas melakukan pengetatan dalam lini bisnisnya. Misalnya, sementara waktu, Mandiri Sekuritas belum akan menambah pekerja baru. Plus rencana penambahan 10 kantor cabang baru yang berpeluang menempel dengan induk usahanya, Bank Mandiri di 10 kota besar di Indonesia.
Abiprayadi Riyanto, Direktur Utama Mandiri Sekuritas mengatakan, perusahaannya saat ini tidak melakukan perampingan kerja di tengah kondisi ekonomi yang lesu. Plus market share Mandiri Sekuritas yang mengalami penurunan. Tapi, perusahaan melakukan efisiensi dalam hal pembukaan kantor cabang baru.
Jika sebelumnya kantor cabang Mandiri Sekuritas berdiri sendiri. Tahun ini rencananya akan diperamping lewat menggandeng Bank Mandiri yang menjadi induk usahanya. "Selama ini 225 kantor kami menempel di cabang Bank Mandiri. Kami mempertimbangkan tahun ini jika akan bergabung di cabang Bank Mandiri untuk efisiensi," ujar Abiprayadi pekan lalu.
Rencananya Mandiri Sekuritas membuka 10 kantor cabang di 10 kota di Indonesia antara lain di: Pekan Baru, Denpasar, Kudus, Purwokerto dan Cirebon. Saat ini, Mandiri Sekuritas memiliki 37 kantor cabang di seluruh Indonesia. Lalu di satu kantor di Singapura dan 255 kantor yang menempel di cabang Bank Mandiri.
Tidak hanya efisiensi internal. Perusahaan juga melakukan dalam pemberian limit trading maupun fasilitas margin. Nasabah yang mendapatkan fasilitas tersebut adalah investor retail pilihan yang terbilang aktif dalam melakukan trading. Berapa pengetatan yang diberikan, Laksono Widodo, Managing Director Mandiri Sekuritas belum mau menyebut angkanya.
Hanya saja, sekalipun market share turun namun Laksono optimis kondisi saat ini tetap membawa pengaruh baik bagi perusahaan. Sebab, dari sisi prudensi lebih baik. Selain itu, kondisi tahun ini bersifat sementara dan market tidak se- bullish tahun lalu. Sekalipun pada segmen retail mengalami penurunan dari jumlahnya 4.900 pada semester satu 2014 menjadi saat ini 4.500 pada satu semester 2015.
Enam bulan ini transaksi pasar mengalami penurunan. Jika sebelumnya transaksi bisa mencapai Rp 5 triliun sampai Rp 7 triliun setiap hari. Saat ini transaksi hariannya terus terpangkas menjadi Rp 3,5 triliun hingga Rp 4 triliun.
Alhasil, transaksi harian di Mandiri Sekuritas menjadi saat ini sebesar semester satu 2015 Rp 524 miliar dari sebelumnya Rp 550 miliar pada semester satu 2014. Kondisi ini membuat pangsa pasar Mandiri Sekuritas juga mengalami penurunan dari 4,5% menjadi 4,1%.
Sementara total nilai transaksi sampai Juni 2015 sebesar Rp 64,4 triliun jika dibandingkan pada periode sama tahun 2014 mengalami penurunan dari Rp 67,5 triliun.
Di sisi lain, pasar obligasi dinilai cukup bagus tahun ini. Terbukti, dari 20 target penjaminan emisi yang ditangani oleh Mandiri Sekuritas, sudah 16 penjaminan emisi yang terealisasi.
Hingga semester satu 2015, Mandiri Sekuritas sudah merealisasikan 21 mandat penjaminan emisi, yang terdiri dari 16 penjaminan emisi obligasi, dan 5 penjaminan emisi saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News