kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Mandiri tak punya rencana lain untuk menambah modal


Rabu, 18 Agustus 2010 / 10:26 WIB
Mandiri tak punya rencana lain untuk menambah modal


Reporter: Andri Indradie | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk menyatakan, tak punya rencana lain penambahan modal selain melakukan right issue alias penerbitan saham baru. Karena itu, Direktur Keuangan dan Strategis Bank Mandiri Pahala N. Mansury berharap, right issue setidaknya perlu terlaksana sebelum akhir 2010.

"Kami memang ingin (right issue) ini terlaksana sebelum 2010. Kalau di kuartal I 2011 sebetulnya kami sayangkan. Karena, kami memang butuh right issue ini untuk bisa tumbuh dan berekspansi," katanya, Senin (16/8).

Pahala menyatakan, selain rencana right issue, Bank Mandiri tak punya rencana lain untuk menambah modal guna mendukung ekspansi kredit. Maklum, target pertumbuhan kredit Bank Mandiri hingga akhir 2010 sebesar 20% sampai 22%.

"Sampai sejauh ini kita belum ada plan B. Kami memang pernah punya rencana bisa menerbitkan subdebt dalam valuta US$. Kami memutuskan untuk belum melaksanakan rencana karena memilih mempersiapkan diri untuk bisa menjalankan right issue sebanyak 2,4 miliar lembar saham," tegas Pahala.

Karena tidak ada rencana lainnya, kata Pahala, risiko yang kemungkinan muncul adalah tergerusnya rasio permodalan alias capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri hingga di bawah 13%. "Sebetulnya kita merasa aman kalau CAR bisa di atas 13%. Saat ini CAR kami sekitar 14,5%," ujar Pahala.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi mengaku, hingga saat ini Bank Mandiri masih menunggu keputusan pemerintah selaku pemegang saham terkait hajatan right issue. "Masih akan dibahas di DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Kita tunggu saja," tegasnya.

Sebelumnya Pahala menerangkan, pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menyiapkan dua opsi terkait rencana right issue PT Bank Mandiri Tbk. Pertama, pemerintah tak akan membeli saham right issue Bank Mandiri. Artinya, saham pemerintah yang saat ini sebesar 14 miliar saham di Bank Mandiri akan menyusut. Kedua, pemerintah akan menyerap right issue Bank Mandiri. "Setelah itu dilepas lagi. Pada opsi ini, saham pemerintah tak berkurang," ujar Pahala.

Menurut rencana, Bank Mandiri akan menerbitkan saham baru alias right issue sebesar 11%-11,3% dari total saham yang beredar yang mencapai 20,9 miliar lembar saham. Setelah right issue, saham tersebut akan bertambah sekitar 2,3-2,4 miliar lembar saham. Pahala memperkirakan, dari hajatan right issue 2,4 miliar lembar saham tersebut, Bank Mandiri bisa meraup dana sekitar Rp 6 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×