kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,60   1,14%
  • KOMPAS100 1.058   17,14   1,65%
  • LQ45 832   14,49   1,77%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 424   8,21   1,97%
  • IDXHIDIV20 511   9,17   1,83%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,74   0,60%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Mandiri tolak keinginan JSMR perluas e-Toll card


Rabu, 09 Januari 2013 / 10:43 WIB
Mandiri tolak keinginan JSMR perluas e-Toll card
ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan mata uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di salah satu bank di Tangerang Sealtan, Rabu (18/11). ./pho KONTAN/Carolus Agus waluyo/18/11/2020.


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Rencana Jasa Marga mendongkrak layanan e-Toll Card menuai sambutan  hangat dari perbankan. Tiga bank penerbit kartu prabayar menyatakan siap memfasilitasi keinginan BUMN pengelola jalan tol tersebut. Bahkan, jika harus menyetor dana ke Bank Mandiri, selaku mitra utama Jasa Marga di bisnis ini, mereka pun tak mempersoalkan.  Ketiga bank itu adalah Bank Negara BNI, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Central Asia (BCA).

Jasa Marga berencana merekrut bank lain karena pertumbuhan e-Toll Card Bank Mandiri tidak menggembirakan. Hingga akhir 2012, penggunaan e-Toll Card baru mencapai 6% dari total pengguna tol Jasa Marga. Padahal, targetnya mencapai 30%.

Bank Mandiri dipersilakan mengutip dana dari bank lain yang ingin berbisnis ini. Sebab, sejak mengoperasikan e-toll card pada 2009, bank terbesar di tanah air itu telah berinvestasi puluhan miliar rupiah.

Presiden Direktur BCA, Jahja  Setiaatmadja, siap bermitra dengan Jasa Marga karena bisnis e-Toll Card bukan hal baru buat BCA. Bank terafiliasi dengan Grup Djarum ini telah melayani pembayaran tol untuk wilayah Surabaya, Makassar dan pembelian tiket bus Trans Yogyakarta.

BCA juga siap membangun infrastruktur, seperti alat pembaca kartu. Selain itu, tidak mempermasalahkan adanya penambahan biaya jika ikut proyek ini. "Itu tidak ada masalah sama sekali karena anggarannya tidak akan besar," kata Jahja, Senin (7/1).

Direktur Konsumer BRI, Toni Seotirto, mengatakan, jika Jasa Marga mengizinkan bank lain, BRI siap dengan kartu Brizzi. Menurutnya, kartu prabayar ini telah memiliki izin dari Bank Indonesia (BI).

Saat ini jumlah kartu Brizzi yang beredar mencapai 745 ribu kartu dengan tranksaksi Rp 3,5 miliar per bulan. Pemilik kartu ini tak perlu menjadi nasabah BRI, karena penambahan dana (top up) dapat dilakukan di ATM manapun.

Sejauh ini Brizzi baru digunakan untuk layanan umum di Bandara Soekarno Hatta, Taman Candi Prambanan, ISS parking, SPBU Pertamina dan 2.500 merchant Selindo.

Bank DKI  juga ingin ambil bagian di bisnis ini. Menurut Direktur Pemasaran Bank DKI, Mulyanto Wibowo, layanan e-money di bidang transportasi termasuk e-Toll Card tidak boleh ekslusif dan harus terintegrasi.

Partisipasi bank lain diperlukan agar penetrasi pasarnya berkembang lebih cepat. Ini juga sejalan dengan himbauan BI dalam menciptakan sistem pembayaran yang efisien demi terwujudnya less cash society. Saat ini Bank DKI baru mengoperasikan JakCard, untuk bus Transjakarta.

Kontrak ekslusif

Namun Bank Mandiri belum bisa menyetujui usulan Jasa Marga. Rico Usthavia Frans, SVP Electronic Banking Bank Mandiri, mengingatkan ada kontrak eksklusif yang mengikat pengelola tol dan Bank Mandiri. Perjanjian itu menyebutkan, Mandiri adalah satu-satunya bank yang menjadi pelaksana E-Toll Card selama 10 tahun. "Saat ini baru berjalan 3 tahun," terangnya.

Namun, manajemen berjanji bakal membicarakan masalah ini. Mereka menyadari produk e-toll butuh infrastruktur yang besar. Salah satu contohnya, pengadaan magnet pembaca kartu yang mampu mengurangi pembayaran tol dalam hitungan detik. "Kami secara formal belum diskusi secara detail seperti apa konsepnya jika bank lain ikut," katanya.

Rico belum bisa memprediksi dampak keikutsertaan bank lain di proyek ini. Jumlah e-Toll Card Bank Mandiri mencapai 1,3 juta kartu per November 2012. Nilai transaksi Rp 46 miliar per bulan dan volume transaksi 8 juta kali.

Untuk meningkatkan transaksi, Bank Mandiri berharap Jasa Marga dapat menambah jumlah gerbang tol yang memiliki alat deteksi e-toll card.

Sejatinya, Bank Mandiri tidak hanya bekerja sama dengan Jasa Marga. Perseroan juga mengikat kontrak dengan dua operator tol lain, yakni Citra marga Nuspahala Persada (CMNP) dan Marga Mandala Sakti (MMS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×