Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menilai tantangan untuk menekan laju kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di momen Lebaran tahun ini lebih berat. Hal ini tak lepas dari kondisi ekonomi makro yang melambat sehingga menekan kemampuan ekonomi masyarakat.
Ditambah lagi aksi pemberian diskon mobil baru dari diler masih kerap terjadi. Alhasil banyak terjadi pergeseran konsumen ke segmen C yang risikonya lebih besar dari segmen A dan B yang selama ini mereka garap.
Meski begitu, Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menegaskan kondisi kesehatan kredit masih akan mereka perhatikan agar rasio NPL sebesar 1,2% saat ini tidak melonjak secara besar-besaran. "Mungkin akan naik sedikit selepas hari raya, tapi kita tekan lagi supaya di akhir tahun kembali ke kisaran 1,2%," kata dia.
Mereka akan lebih mengandalkan divisi collecting perseroan untuk menekan laju rasio kredit macet yang biasa terjadi selepas Idul Fitri. Untuk makin meningkatkan kinerja, perseroan pun melakukan semacam kontes khusus di divisi tersebut.
Harjanto mengatakan kontes tersebut dilakukan supaya tiap tim di divisi collection berlomba-lomba untuk memberikan kinerja terbaik. Nantinya tim yang berkinerja baik bakar diganjar penghargaan.
Langkah ini memang kerap dilakukan pada momen seperti bulan puasa ini. "Kalau dilihat secara historical memang kredit macet biasa naik habis lebaran, makanya kita dorong tim supaya bisa meredamnya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
