Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tradisi kenaikan rasio kredit macet usai hari raya Lebaran diprediksi akan kembali terjadi di tahun ini. Tak mau non performing loan (NPL) melonjak terlalu tinggi, PT Al Ijarah Indonesia Finance pun sudah menyiapkan strategi untuk menangkalnya.
Perusahaan pembiayaan yang menggunakan brand Alif ini akan memperketat penyaluran kredit mereka di bulan puasa ini agar bisa selektif memilih konsumen yang berisiko. Khususnya untuk konsumen di segmen sepeda motor.
Memang Direktur Utama Alif Iman Pribadi menyebut konsumen di segmen sepeda motor memiliki risiko kredit macet yang lebih besar. Hal tersebut tak lepas dari kemampuan ekonomi yang lebih kecil. "Jadi kita rem dulu di sepeda motor selama puasa ini," kata dia, Sabtu (27/6).
Ia menambahkan, baik nasabah maupun pasar sepeda motor pada tahun ini paling rentan terhadap kondisi makro ekonomi yang melambat di awal 2015. Sehingga wajar bila segmen ini harus mendapat perhatian yang lebih besar ketimbang di roda empat.
Saat ini, Iman bilang, total NPL di portofolio Alif mencapai sekitar 3,4%. Sebagian besar kredit macet tersebut dikatakannya memang berasal dari nasabah kendaraan roda dua.
Sebagai gantinya, mereka akan lebih fokus untuk menggarap kredit roda empat baik baru maupun seken. Selain nilai pembiayaannya lebih besar, tingkat risikonya pun jauh lebih baik. "Kami tak asal menawarkan harga yang kompetitif tapi benar-benar dilihat risikonya," ungkapnya.
Dengan strategi ini, ia optimis rasio kredit macet bisa mereka tekan, meski bagaimana pun potensi kenaikannya tetap ada. Harapannya kenaikan NPL bisa dijaga tak sampai 1%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News