Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Prinsipnya saya sangat mengapresiasi yang dilakukan sekarang ini sangat bagus untuk menyelesaikan persoalan Jiwasraya karena kalau bicara holding kita bicara likuditas kalau anak perusahaan kita bicara lukuiditas," ujar dia.
Sebelumnya, Asmawi yang mulai efektif bekerja pada Agustus 2018 menjelaskan, dirinya yang baru menjabat dua bulan di perseroan langsung dihadapkan pada masalah pelik yang mendera perseroan. Pasalnya kala itu, Jiwasraya terancam gagal bayar lantaran terjadi ketidakseimbangan aset dan kewajiban pada neraca perusahaan.
Baca Juga: Penasaran dengan Harley yang ditunggangi mantan direktur Jiwasraya? Simak harganya
Investasi yang dimiliki perusahaan tidak bisa dicairkan lantaran harga yang merosot dan tak lagi likuid. Hingga akhirnya pada Oktober 2018 Asmawi mengumumkan gagal bayar polis untuk produk JS Saving Plan sebesar Rp 802 miliar.
"(Masalah) pertama ya itu pencairan. Ketika masuk saya dihadapkan pada masalah pencairan. Nggak sempet cari masalah, masalahnya datang sendiri. Saya melihat antara (polis) yang jatuh tempo dan yang harus dicairkan missmatch," ujar dia ketika ditemui di Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Langkah yang Perlu Dilakukan untuk Selamatkan Jiwasraya Menurut Mantan Dirutnya"
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News