kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Manulife dan UpLink Tantang Start-up Atasi Perubahan Demografi Asia


Selasa, 08 April 2025 / 15:56 WIB
Manulife dan UpLink Tantang Start-up Atasi Perubahan Demografi Asia
ILUSTRASI. Laman Manulife Kanada


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pergeseran demografi besar-besaran tengah berlangsung di Asia. Menurut Asian Development Bank (ADB), pada tahun 2050 satu dari empat orang di Asia akan berusia di atas 60 tahun.

Lonjakan jumlah lansia ini dipicu oleh meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya tingkat kelahiran di berbagai negara.

Menanggapi tren ini, Manulife bekerja sama dengan UpLink, sebuah inisiatif dari World Economic Forum (WEF) untuk meluncurkan Innovating for Asia’s Demographic Future Challenge.

Program ini mengundang start-up dan inovator untuk merancang solusi guna menghadapi tantangan demografi di Asia.

Baca Juga: Simak Profil CEO Baru Manulife Indonesia Lauren Sulistiawati

Menurut Sarah Chapman, Global Chief Sustainability Officer Manulife, perubahan ini menuntut pendekatan baru dalam hal investasi, asuransi, kesehatan, hingga keterlibatan masyarakat.

“Untuk membantu masyarakat hidup lebih baik dan lebih lama, kita harus memikirkan kembali pendekatan yang selama ini dilakukan,” ujar Sarah dalam keterangan resmi, Selasa (8/4).

Sarah menilai, paradigma tradisional seperti “sekolah, bekerja, pensiun” yang berada di negara-negara Asia mulai tidak relevan.

Sebagai gantinya, masyarakat akan menjalani siklus hidup yang lebih dinamis yaitu belajar, bekerja, merawat diri, dan rekreasi secara berulang sepanjang hidup mereka. 

Baca Juga: Manulife Indonesia Gandeng Danamon Luncurkan Produk Asuransi Penyakit Kritis

Di sisi lain, hasil survei Manulife Asia Care menyoroti bahwa kesehatan fisik kini menjadi fondasi penting untuk kesejahteraan finansial dan mental masyarakat Asia, sementara kenaikan biaya perawatan kesehatan menjadi sumber kekhawatiran utama.

Melalui tantangan inovasi ini, Manulife dan WEF mengajak para pelaku inovasi untuk menjawab tiga area utama: perencanaan finansial jangka panjang lintas generasi, akses kesehatan preventif dan holistik, serta pengembangan potensi individu di semua tahap kehidupan.

John Dutton, Kepala UpLink WEF, menyebut bahwa inovasi tahap awal memiliki peran kunci untuk mengubah tantangan ini menjadi peluang. “Kami ingin memberdayakan start-up yang menciptakan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Asia,” ujarnya.

Selanjutnya: Laba Bank Sahabat Sampoerna Melorot 75,74% Sepanjang 2024

Menarik Dibaca: Denpasar Hujan Menjelang Siang, Pantau Cuaca Besok di Bali Selengkapnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×