kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.775   -15,00   -0,10%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Marak kasus skimming, BI akan percepat migrasi kartu cip


Kamis, 22 Maret 2018 / 20:17 WIB
Marak kasus skimming, BI akan percepat migrasi kartu cip
ILUSTRASI. PELUNCURAN PASPOR BCA


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu lalu, kasus tindak kejahatan dengan metode skimming. Tindakan ini dilakukan dengan cara memasang perangkat skimmer pada mesin ATM untuk membaca data nasabah yang ada di kartu debit berpita magnetik, alhasil data nasabah pun dengan mudah terbaca.

Menanggapi kasus tersebut Bank Indonesia (BI) sebagai regulator sistem pembayaran pun angkat bicara. Pihak Bank Sentral nantinya akan mengupayakan percepatan migrasi kartu dari pita magnetik menjadi kartu dengan teknologi cip. Tidak hanya kartu, mesin ATM dan electronic data capture (EDC) pun akan disesuaikan menjadi hanya menerima kartu dengan teknologi cip.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko menyebut, agar rencana ini belajar mulus, pihaknya bakal melakukan pertemuan dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk mempercepat migrasi kartu.

"Minggu depan kami akan mengundang ASPI, karena BI sangat concern dengan skimming, maka (pertemuan dilakukan) untuk mempercepat migrasi (kartu) ke cip," kata Onny dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (22/3).

BI menyebutkan, bank sentral juga telah menargetkan migrasi kartu dengan teknologi cip selesai dilakukan seluruhnya pada akhir tahun 2021 atau awal 2022 mendatang. Pun, nantinya BI akan mengupayakan hal ini dapat dipercepat.

"Targetnya tetap mengikuti ketentuan yang ada. Kami ingin yang magnetic stripe diganti ke cip," ujar Onny. Lebih lanjut, Onny menjelaskan pihak perbankan akan dapat mempercepat proses tersebut, lantaran harga kartu cip kini semakin terjangkau, sebesar US$ 2 per kartu.

"Harga cip dulu mahal, sekarang mulai terjangkau. Ini upaya juga untuk mempercepat migrasi ke cip," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×