Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Margin keuntungan yang tinggi bagi perbankan Indonesia, menunjukkan ceruk pasar yang masih luas dan terbuka lebar. Untuk itu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) lebih memilih memfokuskan diri ekspansi di dalam negeri ketimbang memperbanyak jaringan di luar.
Belum lagi, kata Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, NIM bank spesialis kredit mikro ini pernah mencatat angka net interest margin (NIM) pada level 12%. "Jadi, buat BRI lebih menguntungkan ekspansi di dalam negeri. Kalau toh buka di luar, itu hanya untuk melengkapi jaringan saja," terang Budi kepada KONTAN, Kamis (5/2).
Tahun lalu, NIM BRI berada pada level 8,51% turun sedikit dari posisi 2013 yang mencapai 8,55%. Catatan NIM tersebut membuat laba bersih BRI di 2014 mencapai Rp 24,02 triliun atau tumbuh 14,35%.
Meski lebih memilih ekspansi di dalam negeri, tahun ini BRI punya rencana untuk mendapat izin full branch di Singapura. "Tahun ini Singapura dulu untuk menjangkau pekerja dan pengusaha asal Indonesia," tutur Asmawi Syam, Plt Direktur Utama BRI belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News