Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
Grace menyampaikan dalam aturan disebutkan, setiap anggota direksi juga bertanggung jawab terhadap kelalaian perusahaan. Jika memang Adrian bersalah, Grace mengungkapkan harus ada pembuktian juga dari direksi yang lain.
"Setiap tindakan juga pasti ada persetujuan dari seluruh anggota direksi. Mungkin hanya isu liar saja bahwa Adrian mengundurkan diri dikaitkan oleh masalah tertentu. Jadi, semua direksi sebenarnya bertanggung jawab terhadap misconduct atau kelalaian dalam perusahaan," katanya.
Grace pun menyatakan beberapa kliennya sebenarnya sudah ada yang dicicil oleh pihak Investree sebelum adanya isu yang beredar terkait keluarnya Adrian Gunadi dari Investree.
Baca Juga: Adrian Gunadi Mundur dari Investree di Tengah Masalah yang Tak Kunjung Usai
Di sisi lain, salah satu lender Investree Febry Christoper merasa khawatir dengan kabar keluarnya Adrian. Dia khawatir dana yang telah disalurkan melalui Investree tak kembali.
"Sebab, dia salah satu founder P2P lending tersebut. Saat ini, belum tahu juga alasan pasti Adrian diberhentikan," ujarnya kepada Kontan.
Febry hanya berharap OJK sebagai pengawas dapat segera bertindak mengatasi permasalahan gagal bayar Investree. Sebab, bisa saja terjadi kemungkinan ada penyalahgunaan kewenangan dari internal Investree sampai dana para lender belum dilunaskan.
Menurutnya, perlu adanya audit internal maupun eksternal supaya jelas pendanaan lender larinya ke mana. Febry menganggap OJK dirasa sangat lamban menangani masalah gagal bayar Investree. Sebab, kurang lebih 2 tahun belakangan masalah tersebut sudah terjadi. Selain itu, dia menambahkan ratusan lender diminta bersabar terkait asuransi gagal bayar.
Baca Juga: Buntut Viralnya Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Pemain Fintech Lending Buka Suara
"Harapannya, OJK dan pemerintah perlu memperhartikan hal itu dengan serius karena banyak lender yang dananya belum terbayarkan. Dia juga berharap OJK dan pemerintah bisa mendorong Investree untuk mengembalikan dana para lender sebagai komitmen dan tanggung jawab platform tersebut," katanya.
Sebagai informasi, Investree tengah dihadapkan masalah kredit macet. Adapun TKB90 Investree pada 31 Januari 2024 sebesar 83,56%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News