kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Masih Ada Multifinance yang Memiliki Peringkat B, Kebanyakan Tak Punya Induk Usaha


Selasa, 25 Oktober 2022 / 13:32 WIB
Masih Ada Multifinance yang Memiliki Peringkat B, Kebanyakan Tak Punya Induk Usaha
ILUSTRASI. Pefindo menyebut, masih ada multifinance yang memiliki rating B.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pemulihan yang sudah terjadi di industri multifinance, masih ada beberapa perusahaan multifinance yang tertekan bisnisnya. Ini terlihat dari rating PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk multifinance ada yang berada di posisi B.

Tercatat, dari 30 portofolio multifinance yang diberi peringkat Pefindo dan berkenan dipublikasikan, ada delapan yang memiliki rating B. Secara rinci, ada enam multifinance yang memiliki peringkat BBB dan dua multifinance dengan peringkat BB.

Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito bilang, multifinance yang peringkatnya di bawah A, kebanyakan berasal dari multiifinance yang tidak memiliki induk usaha.

Ada juga beberapa multifinance yang sejatinya masih memiliki peringkat yang lebih rendah yaitu di bawah B. Hanya saja, rating tersebut memang tidak dipublikasikan.

“Biasanya itu bagi mereka yang berada di sektor-sektor yang masih baru, jadi tidak hanya ketahanan perusahaan tapi ketahanan sektor-sektor tersebut masih jadi pertanyaan,” ujar Dito dalam konferensi pers, Selasa (25/10).

Baca Juga: Sejumlah Multifinance Bersiap Bayar Obligasi Jatuh Tempo di Akhir Tahun

Tak hanya itu, Dito juga menyebutkan, biasanya perusahaan-perusahaan yang masih memiliki rating rendah itu juga dikarenakan secara profitabilitas belum stabil dan banyak yang masih rugi.

Sebaliknya, 22 perusahaan multifinance yang berdasarkan portofolio Pefindo masih di rating A, mayoritas terbantu dukungan induk perusahaan maupun grup konglomerasi yang kuat sehingga bisnisnya masih bisa bertumbuh.

“Secara finansial, cukup stabil secara umum baik itu di perbankan maupun multifinance. Terlihat di  debt to equity ratio kalau di multifinance” imbuhnya

Ke depan, Dito melihat masih ada tantangan yang bakal dihadapi oleh industri multifinance ini jika benar resesi ekonomi terjadi di tahun depan. Mengingat, multifinance juga sangat tergantung pada pendanaan dari perbankan.

“Kalau perbankan mengerem pasti bakal ada dampaknya untuk multifinance,” kata dia.

Baca Juga: Pelonggaran Aturan DP Diperpanjang, Begini Respons Multifinance

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×