Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
Dia juga menambahkan, walau tetap menyalurkan kredit pihaknya akan berupaya untuk menjaga rasio NPF ada di level rendah yakni sekitar 3%. Salah satunya dengan fokus pada segmen dengan risiko rendah, selektif dan memperkuat sinergi dengan induk, institusi BUMN hingga Kementerian.
"Kondisi perekonomian di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini memang mempengaruhi kinerja industri perbankan," katanya.
Ada juga PT Bank BRI Agroniaga Tbk (BRI Agro) yang maksimal memproyeksi kredit tumbuh sekitar 2%-4% di tahun 2020. Sekretaris Perusahaan BRI Agro Hirawan Nur bilang pihaknya masih optimis bisa menjajal kredit di segmen konsumer dan ritel.
Sebab, hal itu sejalan dengan strategi perusahaan yang ingin menumbuhkan kredit digital lewat aplikasi PINANG. "Maka dari itu, kami berusaha untuk mengoptimalkan segmen tersebut (ritel)," jelasnya.
Di sisi lain, lantaran BRI Agro memang fokus bermain di sektor agrikultur, sektor ini tetaep akan menjadi acuan perseroan. Terutama melirik prospek agribisnis yang cukup baik, yaitu menyumbang 15,46% dari PDB nasional di triwulan II 2020.
"Agrikultur merupakan salah satu sektor yang mampu tumbuh sebesar 2,19% pada kuartal II 2020 menurut BPS (Badan Pusat Statistik)," sambungnya.
Jauh lebih optimistis, PT Bank Mandiri Taspen (Mantap) malah menargetkan kredit bisa tumbuh minimal 23% secara tahunan.
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso bilang sampai dengan pertengahan kuartal III 2020 segmen utama dalam penyaluran kredit perseroan yakni pensiunan masih cukup baik.
Baca Juga: Bank BUMN sambut positif penurunan bunga penempatan dana pemerintah
"Debitur pensiunan maupun ASN yang akan memasuki usia pensiun masih membutuhkan akses pembiayaan yang digunakan untuk memulai usaha maupun memenuhi berbagai kebutuhan," katanya.
Sebagai tambahan informasi saja, data OJK menunjukkan per Juli 2020 terjadi perlambatan di seluruh segmen kredit. Misalnya segmen UMKM hanya naik 1,15%, kemudian komersial tumbuh 0,39%, dan konsumsi 1,54%. Hanya segmen korporasi yang bisa tumbuh di level 3,78%.
Padahal, pada periode tahun 2019 lalu, kredit UMKM bisa tumbuh 6,34%, komersial 5,95%, konsumsi 7,54% serta korporasi naik 12,09% secara tahunan (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News