kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mastercard bidik pertumbuhan kartu baru 10%


Jumat, 10 Oktober 2014 / 07:30 WIB
Mastercard bidik pertumbuhan kartu baru 10%
ILUSTRASI. 5 Ciri-Ciri Krim Wajah yang Aman untuk Digunakan pada Kulit.


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Aturan ketat  tidak memadamkan hasrat Mastercard Indonesia untuk mencapai target. Hingga penghujung tahun 2014, Mastercard membidik pertumbuhan bisnis kartu baru sebesar 10%. Irni Palar, VP & Country Manager Indonesia PT Mastercard Indonesia mengatakan, jumlah penduduk kelas menengah atas Tanah Air yang terus tumbuh menjadi penopang pertumbuhan bisnis kartu Mastercard.

Irni meyakini, pertumbuhan kelas menengah merupakan potensi besar bagi Mastercard untuk mengakuisisi konsumen baru. "Kami menargetkan pertumbuhan kartu baru sebesar 10%," kata Irni, Kamis (9/10). Dari sisi volume, Mastercard menargetkan pertumbuhan volume transaksi 12% dari rata-rata transaksi kartu ATM/debit.

Saat ini, volume transaksi hanya 8% dari total transaksi kartu ATM/debit, lantaran nasabah masih menggunakan kartu hanya untuk tarik tunai. Yang menarik, optimisme Mastercard jauh di atas pertumbuhan bisnis kartu alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK). Mengutip data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan APMK penerbit kartu hanya single digit per Juli 2014. 

Perinciannya; jumlah kartu kredit tumbuh tipis 2,82%. Sedangkan, jumlah kartu ATM/ debet tumbuh  7,19% pada periode yang sama.  Kontribusi jumlah kartu ATM/debit masih mendominasi bisnis kartu Mastercard. Saat ini, Mastercard telah menerbitkan total 40 juta kartu. Terdiri dari 26 juta kartu ATM/debet Mastercard, 11 juta kartu ATM/debit Mastercard Maestro, serta 3 juta kartu kredit Mastercard.  

Irni mengakui, pertumbuhan kartu kredit lebih sulit dibandingkan kartu debit/ATM.  Contoh, aturan pembatasan maksimal dua kartu kredit bagi nasabah dengan gaji di bawah Rp 10 juta.  Agar tetap tumbuh, Mastercard menggandeng Louvre Hotel Indonesia. Louvre Hotels Group memiliki jaringan 1.100 hotel di lebih dari 40 negara. 

Mastercard juga bakal meneken kerjasama dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Alasannya, nasabah kartu kredit kepincut diskon berbau travelling. Mastercard Affluent Report 2014 melaporkan, manfaat travelling mendorong pengajuan kartu baru hingga 60%. 

Mastercard juga membidik bank syariah untuk melayani platform atau infrastruktur pada kartu kredit atau debit. "Kami juga tengah mengkaji implementasi perdagangan elektronik atau e-commerce untuk usaha kecil dan menengah (UKM)," jelas Irni.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×