Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Mayapada akan memperlambat pertumbuhan bisnis pada tahun ini. Proyeksi itu sesuai arahan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. "Secara rata-rata, tahun lalu nilai aset, kredit dan DPK kami tumbuh 40%. Maka tahun ini kami menurunkan pertumbuhan menjadi 20%," ujar Direktur Utama Bank Mayapada, Hariyono Tjahjarijadi, kepada KONTAN, Kamis (13/3).
Tahun ini, Bank Mayapada tetap fokus di segmen retail commercial serta usaha kecil dan menengah (UKM). Situasi ekonomi makro dan pemilu tidak terlalu berpengaruh terhadap bisnis UKM.
"Kami tetap fokus menggarap pasar tersebut dengan inovasi produk dana murah dan berbasis TI atau e-channel atau e-banking," kata Hariyono.
Tahun lalu, Bank Mayapada mencatatkan kenaikan laba kotor 46% year on year (yoy) menjadi Rp 512 miliar. Penopangnya, kredit tumbuh 45% (yoy) menjadi Rp 17,7 triliun. "Terkait perolehan laba bersih, setelah audit selesai," kata Hariyono. Bank Mayapada meraih pertumbuhan kredit 45% menjadi Rp 17,7 triliun. Adapun DPK naik 37% menjadi Rp 20,7 triliun dan aset naik 39% (yoy) menjadi Rp 24 triliun. Adhitya Himawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News