kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.554   56,00   0,34%
  • IDX 6.973   140,67   2,06%
  • KOMPAS100 1.012   24,60   2,49%
  • LQ45 785   19,94   2,61%
  • ISSI 221   2,72   1,25%
  • IDX30 407   10,22   2,57%
  • IDXHIDIV20 480   12,63   2,70%
  • IDX80 114   2,29   2,06%
  • IDXV30 116   1,73   1,51%
  • IDXQ30 133   3,82   2,95%

Laba kotor Bank Mayapada tumbuh 46%


Kamis, 13 Maret 2014 / 15:18 WIB
Laba kotor Bank Mayapada tumbuh 46%
ILUSTRASI. Punya Masalah Berat Badan? Begini Cara Sehat dan Tepat untuk Menurunkan Berta Badan.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Bank Mayapada International (Tbk) berhasil meraih pertumbuhan laba kotor sebesar 46% tahun lalu. Keberhasilan tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 43% tahun lalu.

Haryono Tjahjariyadi, Direktur Utama Bank Mayapada bilang, laba kotor Bank Mayapada akhir tahun itu mencapai Rp 512 miliar. Laba tersebut naik jika dibandingkan laba akhir 2012 yang mencapai Rp 351 miliar.

"Untuk laba bersih, nanti setelah proses audit oleh akuntan publik selesai dilakukan," kata Haryono pada KONTAN, Kamis, (13/3). Adapun total kredit yang disalurkan Bank Mayapada akhir tahun lalu mencapai Rp 17,7 triliun.

Kredit yang disalurkan itu tumbuh 43% jika dibanding akhir 2012 senilai Rp 12,21 triliun. Total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp 20,7 triliun. Tumbuh 37% dibanding akhir 2012 yang mencapai Rp 15,15 triliun.

Terakhir, total aset Bank Mayadapa mencapai Rp 24 triliun. Tumbuh 39% dibanding akhir 2012 yang sebesar Rp 17,16 triliun.

Beda dengan tahun lalu, tahun ini, Bank Mayapada tak mau terlalu agresif. “Secara rata-rata, tahun lalu pertumbuhan aset, kredit dan DPK targetnya rata-rata adalah 40%. Tahun ini kami turunkan menjadi 20% sesuai dengan arahan dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Haryono.

Strategi Bank Mayapada tahun ini ialah, fokus di retail commercial dan UKM. Haryono meyakini situasi ekonomi makro serta pemilu tidak terlalu berpengaruh terhadap bisnis UKM. "Kami akan tetap fokus menggarap pasar tersebut dengan inovasi produk dana murah dan berbasis IT/e-Channel/Banking," pungkas Haryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×