kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Maybank Syariah pesimistis cetak laba bersih


Selasa, 18 Agustus 2015 / 19:19 WIB
Maybank Syariah pesimistis cetak laba bersih


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perlambatan ekonomi memang membuat beberapa bank mencatatkan kinerja yang tidak optimal. Hal inilah yang dialami oleh PT Maybank Syariah Indonesia. Bank yang masuk kategori Bank Umum Syariah ini sampai akhir tahun hanya menargetkan bisa memangkas nilai kerugian mereka. Sayangnya, Maybank Syariah tidak merinci lebih jauh mengenai targer tersebut.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada semester pertama 2015, terlihat bahwa kinerja perseroan memang tidak optimal. Sampai semester I-2015, Maybank Syariah masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 173,9 miliar. Kerugian ini disebabkan karena kenaikan beban operasional pada semester I-2015 yaitu sebesar 399% menjadi Rp 238 miliar. Kerugian pada semester I ini berbanding terbalik dengan kinerja semester I-2014 yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp 14,9 miliar.

Head of Business Banking PT Maybank Syariah Indonesia Fadillah Amri mengatakan, walaupun kinerja semester I kurang optimal, namun di semester II perseroan berusaha semaksimal mungkin meningkatkan kinerja. Hal itu akan dilakukan dengan, pertama, dengan meningkatkan penyaluran kredit UMKM menjadi Rp 230 miliar sampai akhir tahun. Hal itu diprediksi akan mengurangi rugi bersih perseroan.

Kedua, Fadhill mengaku pada semester pertama 2015 lalu, kondisi perekonomian yang tidak kondusif menyebabkan rasio non performing financing (NPF) terkerek. Itu sebabnya, “Sektor pertambangan dan komoditas akan kami kurangi untuk mengurangi NPF sampai akhir tahun, intinya kami ingin berhati-hati,” ujar Fadillah ketika ditemui seusai penandatangan kerjasama, di Jakarta, Selasa (18/8).

Tambahan saja, pada semester pertama lalu, Maybank Syariah mencatatkan pendapatan setelah dikurangi distribusi bagi hasil sebesar Rp 67 miliar. Untuk dana simpanan wadiah pada semester pertama 2015, tercatat berasal dari giro yang mengalami kenaikan sebesar 36,82% menjadi Rp 211,9 miliar.

Sedangkan untuk dana investasi non profit sharing, terbanyak adalah deposito yang turun 56,91% menjadi Rp 547,1 miliar. Sedangkan untuk giro tercatat naik 39,68% menjadi Rp 41,33 miliar. Adapun untuk pembiayaan bagi hasil musyakarah pada semester pertama mengalami kenaikan 7,44% menjadi Rp 275,1 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×