kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

Mega Insurance Beberkan Tantangan yang Bisa Pengaruhi Kinerja Premi hingga Akhir 2025


Senin, 06 Oktober 2025 / 18:45 WIB
Mega Insurance Beberkan Tantangan yang Bisa Pengaruhi Kinerja Premi hingga Akhir 2025
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan aplikasi Mega Insurance di sela-sela acara pemaparan kinerja Mega Insurance di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2023). TRIBUNNEWS/JEPRIMA. Mega Insurance membeberkan sejumlah tantangan yang berpotensi memengaruhi pendapatan premi hingga akhir 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance) membeberkan sejumlah tantangan yang berpotensi memengaruhi pendapatan premi hingga akhir 2025.

Risk, Legal, and Compliance Director Mega Insurance Diang Edelina mengatakan tantangan terbesar bagi perusahaan saat ini adalah ketidakpastian ekonomi makro, seperti perubahan ekonomi global akibat konflik geopolitik dan perang yang menyebabkan tren penurunan daya beli masyarakat di Indonesia.

"Ditambah, adanya risiko bencana alam dan perubahan iklim, serta kebijakan fiskal dan moneter dari pemerintah," ungkapnya kepada Kontan, Senin (6/10).

Baca Juga: Proteksi Rasio Masih Rendah, Indonesia Dinilai Perlu Terapkan Asuransi Wajib Bencana

Untuk mengantisipasi tantangan tersebut dan guna mendorong kinerja, Mega Insurance akan menerapkan sejumlah strategi. Diang menerangkan perusahaan berupaya meningkatkan proses seleksi risiko untuk memastikan bisnis berlanjut dan profitable. 

Pada semester II-2025, dia menyampaikan Mega Insurance akan terus berupaya memperluas channel distribusi dan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

"Hal itu merupakan langkah strategis perusahaan dalam menjaga kualitas bisnis dan pertumbuhan premi," tuturnya.

Sementara itu, Diang optimistis adanya kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan kredit, di antaranya penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan peralihan dana Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), dapat meningkatkan perekonomian dan juga meningkatkan pendapatan premi industri asuransi umum.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di situs resmi perusahaan, Mega Insurance telah memperoleh premi bruto sebesar Rp 796,14 miliar per Agustus 2025. Adapun klaim bruto tercatat sebesar Rp 303,56 miliar. 

Baca Juga: Zurich Syariah Optimistis Kontribusi Asuransi Korporasi Tumbuh Positif pada 2025

Selanjutnya: Program Magang Pemerintah, Solusi Tuntaskan Persoalan Pengangguran?

Menarik Dibaca: 5 Makanan yang Mengurangi Risiko Penurunan Kognitif Setelah Usia 55 Tahun, Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×