kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mega Insurance Catatkan Konstribusi Positif dari Hasil Investasi Per Mei 2024


Selasa, 18 Juni 2024 / 15:39 WIB
Mega Insurance Catatkan Konstribusi Positif dari Hasil Investasi Per Mei 2024
Karyawan menunjukkan aplikasi Mega Insurance di sela-sela acara pemaparan kinerja Mega Insurance di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2023). PT Asuransi Umum Mega melaporkan bahwa hasil investasi per Mei 2024 berkontribusi signifikan terhadap kinerja positif perusahaan.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance) melaporkan bahwa hasil investasi per Mei 2024 berkontribusi signifikan terhadap kinerja positif perusahaan.

Direktur Kepatuhan Mega Insurance, Diang Edelina, mengungkapkan bahwa imbal hasil investasi menunjukkan tren yang positif dan berperan penting dalam peningkatan kinerja perusahaan, terutama dalam perolehan laba.

Pada periode yang disebutkan, perusahaan membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 49 miliar, di mana Rp 27 miliar di antaranya berasal dari hasil investasi.

Baca Juga: Pendapatan Premi Mega Insurance Naik 27% hingga Mei, Ini Lini Bisnis Penopangnya

"Saat ini investasi perusahaan menunjukkan tren yang positif dan stabil. Posisi investasi per Mei 2024 mencapai Rp 909 miliar, dengan hasil investasi YTD Mei 2024 sebesar Rp 27 miliar, sehingga perusahaan menghasilkan annualized yield sebesar 7%," ujar Diang kepada KONTAN, Rabu (18/6).

Lebih lanjut, Diang menjelaskan bahwa imbal hasil yang positif ini diperoleh dari strategi perusahaan dalam mengelola investasi, yang mayoritas dialokasikan ke surat berharga negara, obligasi korporasi, dan deposito. Di antara instrumen-instrumen ini, obligasi korporasi memberikan imbal hasil tertinggi bagi perusahaan.

Diang juga optimistis bahwa perusahaan akan melanjutkan kinerja positif ini.

Baca Juga: Likuiditas Bank Kecil Masih Longgar di Tengah Tingginya Suku Bunga

Oleh karena itu, pihaknya akan tetap menggunakan strategi yang sama dalam penempatan investasi. Ia memproyeksikan bahwa hingga akhir tahun 2024, perusahaan mampu memperoleh imbal hasil investasi sebesar 7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×