Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di awal tahun sejumlah bank sudah mulai menggenjot kredit konsumer lewat perhelatan pameran. Namun, prospek segmen konsumsi diprediksi beragam dari pelaku industri perbankan.
Sebagian melihat pertumbuhannya masih akan lambat, namun sebagian lainnya tetap optimistis bisa tumbuh dua digit.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memprediksi pertumbuhan kredit konsumer tahun ini masih akan lambat melanjutkan perlambatan tahun 2019. Bank ini hanya menargetkan kredit ini tumbuh di rentang 5%-10% pada 2020.
Tahun lalu, perusahaan kredit konsumer BCA juga hanya tumbuh mini yakni 4,3% year on year (yoy) menjadi Rp 158,3 triliun, turun dari dari 2018 yang tumbuh 9,7%.
Baca Juga: BTN catat nilai izin KPR/KPA sepanjang IPEX 2020 sebesar Rp 4,56 triliun
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) KPR tumbuh 6,5% menjadi Rp 93,7 triliun dan kartu kredit tumbuh 9,4% menjadi Rp 13,1 triliun. Sedangkan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) turun 1,1% menjadi Rp 47,6 triliun.
"Kredit konsumer masih lemah terutama karena pasar mobil tahun lalu masih negatif sehingga masih akan sulit untuk tumbuh tinggi tahun ini," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja baru-baru ini.
Sementara Santoso Liem, Direktur BCA menambahkan, kredit konsumer yang masih akan tumbuh bagus tahun adalah kartu kredit. Dia perkirakan baki debet kartu kredit masih bisa tumbuh sekitar 11%-12%, dan volume transaksinya bahkan bisa naik lebih tinggi lagi di kisaran 13%.
KPR juga dinilai masih bisa tumbuh dengan baik karena pasar untuk segmen menengah ke bawah masih tinggi. Oleh karena itu, BCA akan fokus menyasar segmen tersebut atau dengan kisaran harga properti Rp 300 juta-Rp 1 miliar.