kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Melesatnya kredit BTN didorong Program Satu Juta Rumah


Jumat, 29 Maret 2019 / 07:55 WIB
Melesatnya kredit BTN didorong Program Satu Juta Rumah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100 ini) menyebut Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan sejak tahun 2015 memberikan kontribusi yang positif bagi perseroan.

Selama tiga tahun, BTN sudah mengucurkan kredit baik KPR maupun kredit konstruksi pendukung Program Satu Juta Rumah untuk 2,5 juta unit rumah bagi keluarga Indonesia.

Pada tahun 2018 lalu kredit yang mengalir khusus di Program Satu juta rumah  sekitar 77%  di antaranya mengalir bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) baik dalam bentuk KPR Subsidi dan kredit konstruksi untuk mendukung perumahan bersubsidi.

Tahun 2019, Direktur Utama BTN Maryono optimistis program perumahan untuk rakyat masih menjadi fokus pemerintah. BTN memiliki peluang bisnis yang terbuka lebar.

Kehadiran Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan keputusan pemerintah terkait skema baru pembiayaan rumah subsidi bagi Aparatur Sipil Negara dan TNI/Polri di antara mengenai tipe rumah yang dapat dibeli, dan dihapuskannya batasan harga rumah, menjadi isu menarik sebagai potensi bisnis pelaku usaha terkait dengan industri perumahan.  

"Kami akan tetap fokus bagaimana kebutuhan masyarakat akan rumah dapat terpenuhi sekaligus mengurang backlog ketersediaan untuk kebutuhan rumah yang mencapai sekitar 11,4 juta unit rumah. Oleh karena itu seluruh stakeholder dan pihak terkait dengan pembangunan serta pembiayaan perumahan, tetap diperlukan kontribusi dan perannya untuk mendukung dalam pelaksanaannya," tegas Maryono.

Asal tahu, BTN masih bisa mencatatkan kinerja positif tahun lalu. Tercatat hingga akhir Desember 2018, total aset  mencapai Rp 306,4 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 261,4 triliun. Pertumbuhan aset ini mencapai 17,24% atau berada di atas rata-rata industri yang tercatat 9,21%.

Sementara itu kredit dan pembiayaan yang diberikan tercatat mencapai Rp 237,8 triliun, meningkat dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp198,9 triliun. Kredit dan pembiayaan ini tumbuh 19,48%. 

"Angka tersebut jauh di atas rata-rata pertumbuhan yang dicatatkan industri sebesar 11,75%. Melesatnya kredit Bank BTN didorong oleh Program Satu Juta Rumah yang berhasil mendongkrak kinerja kredit perumahan," paparnya. 

Dijelaskan Maryono, Bank BTN telah memiliki profile bisnis yang jelas, di mana 80% portfolio kredit BTN merupakan kredit konsumer dengan profile 90% merupakan kredit perumahan (KPR) yang menjadi core business perseroan sejak tahun 1974. 

Porsi KPR ini terbagi 56% merupakan KPR subsidi dan sisanya 44% adalah KPR Non Subsidi. Sementara untuk bersaing dengan pasar, 20% sisanya dialokasikan untuk kredit komersial. 

Kinerja kredit BTN tersebut mendorong perseroan menjadi pemimpin pasar di segmen KPR dengan menguasai 39,35% pangsa pasar KPR di Indonesia, naik dari tahun sebelumnya yang tercatat 37%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×