Reporter: Amanda Christabel | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring rencana pembangunan jangka menengah nasional, ada beberapa rencana yang sudah disiapkan pemerintah. Salah satunya adalah dengan menyiapkan kawasan ekonomi baru, sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Terdiri dari 9 kawasan industri nasional, 10 kawasan industri baru, dan 19 smelter yang tengah dikembangkan saat ini.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan akan terus membuka peluang penyaluran kredit ke seluruh segmen dan sektor, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
“Seiring dengan upaya pemerintah dan regulator dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, kami berharap permintaan kredit bisa ikut terangkat. Sehingga dapat turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Atturidha kepada KONTAN, Selasa (13/7).
Baca Juga: Kredit investasi masih tumbuh, Bank BCA tancap gas di digital banking
Rudi menjelaskan, terkait dengan kredit investasi Bank Mandiri, sampai dengan Mei 2021 total ending balance kredit investasi tercatat mencapai Rp 329,53 triliun. Angka ini tumbuh 10% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, atau secara year on year (yoy).
“Pertumbuhan kredit investasi tersebut terutama didorong oleh segmen corporate yang telah tumbuh positif sebesar 4,42% hingga Mei 2021, dibandingkan posisi Desember 2020 atau secara year to date (ytd),” tambah Rudi.
PT Bank Central Asia Tbk, mencatatkan kredit investasi per Maret 2021 ada di angka Rp 182 triliun, atau meningkat sebesar 1,7% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu atau secara year on year (yoy).
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan kepada KONTAN, Selasa (13/7), BCA mencermati permintaan kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan. Hal ini sejalan dengan adanya pandemi covid-19, yang membatasi mobilitas dan memengaruhi iklim bisnis.
Baca Juga: Per Mei 2021, kredit investasi Bank Mandiri tumbuh 10% yoy, didorong segmen corporate
“Kami juga melihat bahwa pada umumnya industri saat ini masih mencermati upaya vaksinasi yang dilakukan pemerintah, dan tren perkembangan pandemi covid-19. Di tengah situasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat saat ini, BCA berkomitmen mengoptimalkan layanan perbankan melalui kanal digital banking. Beragam inovasi dilakukan melalui #BankingFromHome,” pungkas Vera.
Beralih ke informasi dari PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, per Juni 2021 Bank Sumut mencatatkan total kredit investasi menorehkan angka Rp 2,7 triliun. Hal ini menunjukkan angka tersebut terkoreksi dibandingkan posisi Juni 2020 yang tercatat sebesar Rp 2,5 triliun, atau secara year on year tumbuh menjadi 92,48%.
“Kredit investasi banyak menyasar pada segmen kredit multiguna investasi, kredit usaha rakyat (KUR) investasi, dan sindikasi. Strategi yang kami lakukan adalah dengan mengutamakan debitur existing, referral debitur dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. Untuk daerah sebaran masih di Provinsi Sumatera Utara, kecuali kredit sindikasi yang banyak ikut serta dalam proyek infrastruktur nasional,” jelas Sekretaris Perusahaan Bank Sumut, Syahdan Siregar kepada KONTAN, Selasa (13/7).
Baca Juga: BNI buka peluang penyaluran kredit investasi di kawasan ekonomi baru
Sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk di tahun 2021 ini memfokuskan pada pertumbuhan bisnis kredit perumahan, baik pembiayaan kepemilikan rumah (KPR), maupun pembiayaan untuk pembangunan perumahan. “Kredit investasi BTN juga mengalami pertumbuhan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, dengan tetap memerhatikan potensi binis,” ujar Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo kepada KONTAN, Selasa (13/7).
Sekadar informasi tambahan, dibandingkan dengan sumber pendanaan lain seperti dari luar negeri yang berkisar Rp2,9 triliun, lembaga non-bank berkisar R p600 triliun, dan pasar modal berkisar Rp126 triliun, dominasi sumber pendanaan masih datang dari perbankan yang mencatatkan angka sebesar kurang lebih Rp5.400 triliun.
Peran perbankan dinilai masih cukup tinggi dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional. Kontribusi perbankan dalam pembangunan dan pendanaan masih dominan, dengan angka kurang lebih 60%.
Selanjutnya: Salurkan pembiayaan kepemilikan rumah, Bank BTN dinilai perlu suntikan modal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News