kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Menakar Dampak Penurunan Suku Bunga Acuan Terhadap Bunga KPR


Senin, 26 Agustus 2024 / 19:48 WIB
Menakar Dampak Penurunan Suku Bunga Acuan Terhadap Bunga KPR
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah subsidi di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (22/8/2024). Ruang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) terbuka lebar pasca The Fed memberi sinyal pemangkasan suku bunga.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, Executive Vice President Consumer Loan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Welly Yandoko bilang secara historis, perubahan suku bunga KPR tidak hanya dipengaruhi oleh penurunan suku bunga acuan, namun juga dipengaruhi oleh kondisi internal dari bank tersebut, seperti likuiditas, ratio CASA, ratio LDR, maupun kondisi NPL yang juga menjadi concern.

Hal ini terlihat dari kondisi suku bunga di pasar selama masa pandemi, di mana meskipun suku bunga acuan meningkat dari 3.25% pada saat sebelum pandemi, menjadi 6.25% saat ini, suku bunga KPR di pasar tidak bergerak jauh.

Oleh karenanya, dalam kondisi situasi yang mendukung, baik eksternal maupun internal, ia bilang BCA berupaya memberikan suku bunga yang ringan dan sesuai dengan kebutuhan seluruh segmen masyarakat, dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah.

Baca Juga: Yield SBN Akan Bergerak di Rentang 6,4% sampai 6,6%

Lebih lanjut, ia melihat bahwa perlambatan laju pertumbuhan KPR di industri bukan karena faktor menunggu suku bunga turun, namun hal ini lebih dipengaruhi karena adanya perlambatan laju pertumbuhan penjualan rumah, sesuai data dari Survei Harga Perumahan Residensial Triwulan 2/2024 yang dikeluarkan Bank Indonesia. 

“Perlambatan ini diduga akibat dari berkurangnya launching project baru yang dilakukan oleh developer di kuartal 2/2024 dan menurunnya stimulus PPN-DTP dari 100% menjadi 50%,” ujar Welly.

Direktur Consumer Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk Noviady Wahyudi menambahkan bahwa walaupun suku bunga acuan naik atau turun, bank memiliki penawaran bunga tetap pada awal-awal pengajuan KPR. Di mana, hal tersebut cukup membantu nasabah.

“Suku bunga saat ini pada periode fix sudah berada jauh di bawah BI rate,” ujarnya.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Perbankan di Tengah Reli

Namun demikian, ia berpandangan bahwa tahun ini ada tantangan untuk permintaan pembelian properti. Ia menyebutkan permintaan baru akan diperkirakan meningkat pada tahun depan.

Di sisa tahun ini, ia menargetkan masih bisa mendapat kredit baru untuk KPR mencapai kisaran Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun. Di mana, saat ini kredit baru KPR di CIMB Niaga sudah mencapai Rp 5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×