kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menakar peluang bisnis KB Bukopin masuk ke bisnis digital


Rabu, 23 Juni 2021 / 13:18 WIB
Menakar peluang bisnis KB Bukopin masuk ke bisnis digital
ILUSTRASI. Bank KB Bukopin


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) telah telah menunjuk Chang Su Choi sebagai Direktur Utama melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020 pada Kamis (17/6) lalu. Chang Su Choi membawa misi penting mendongkrak kinerja perusahaan.

Chang menegaskan, salah satu fokus utama langkahnya mendongkrak kinerja KB Bukopin adalah dengan mendorong tranformasi layanan perbankan digital sebagai upaya mendekatkan dan memudahkan masyarakat memperoleh layanan perbankan dari perusahaan yang dipimpinnya.

"Saya akan berupaya agar dapat membawa KB Bukopin menjadi bank yang memberikan pelayanan yang mudah dan nyaman, serta bertransformasi sebagai bank pemain utama IT yang powerful," kata dia yang bergabung secara virtual dalam Acara RUPST seperti dikutip dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (17/6).

Chang mengungkapkan, Kookmin Bank sendiri merupakan pemain utama dalam hal digital banking. Guna mendorong pengembangan KB Bukopin menjadi pemain digital banking, ia mengatakan pihaknya hingga kini tak membatasi budget pengembangan IT KB Bukopin.

"Sejauh ini kami tidak membatasi budget nya. IT akan menjadi prioritas utama kami. Kami akan melakukan investasi sampai IT di KB Bukopin dinilai sudah cukup bagus," ujar Chang.

Baca Juga: KB Bukopin angkat Chang Su Choi sebagai direktur utama, gantikan Rivan Purwantono

Merespons rencana tersebut, Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menilai, fokus perusahaan tersebut sebagai langkah yang tepat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan layanan keuangan digital oleh masyarakat.

Menurut Paul, di masa depan, permintaan layanan perbankan digital akan semakin meningkat lagi sehingga dibutuhkan transformasi layanan perbankan yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat di era digital tersebut. "Menurut saya, fokus ke digital banking itu salah satu fokus bisnis ke depan," tuturnya. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam lima tahun terakhir, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh rumah tangga di Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat. 

Persentase penduduk yang menggunakan telepon selular pun terus mengalami peningkatan, di mana hingga tahun 2019 sudah mencapai 63,53%. Pertumbuhan penggunaan telepon selular ini diikuti pula oleh pertumbuhan kepemilikan komputer dan kepemilikan akses internet dalam rumah tangga yang mencapai angka 18,78% untuk kepemilikan komputer dan 73,75% untuk kepemilikan akses internet dalam rumah tangga.

Namun demikian, Paul mengingatkan agar manajemen baru KB Bukopin juga menaruh perhatian pada  upaya-upaya untuk memperbaiki permodalan. "Permodalan merupakan elemen penting bagi sektor jasa keuangan di mana saja," sambung Paul.

Besarnya peluang ekonomi digital juga pernah diungkapkan Menteri Perdagangan M Lutfi. Menurutnya, nilai transaksi ekonomi digital akan tumbuh menjadi Rp 4.531 T pada 2030 dengan dominasi dari sektor e-commerce. Saat ini ekonomi digital di Indonesia telah menghasilkan sebanyak 4% dari total GDP atau sekitar Rp 632 triliun.

"Pertumbuhan ekonomi digital akan tumbuh 8 kali lipat dari Rp 632 triliun jadi Rp 4.531 triliun," ungkap Lutfi dalam konferensi pers virtual, beberapa waktu lalu.

 

Melihat begitu besarnya peluang ekonomi digital tersebut, tentu tak berlebihan bagi perbankan untuk bisa menyediakan layanan keuangan yang sejalan dengan kondisi tersebut.

Robby Mondong, Wakil Direktur KB Bukopin yang juga baru ditunjuk mengatakan, KB memiliki afiliasi yang sangat banyak dan KB Bukopin sendiri memiliki jaringan distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia untuk bisa menjawab peluang ekonomi digital tersebut.

"Transformasi sedang dijalankan, pastinya dari sisi digital juga karena sekarang ini sangat-sangat 'in' mengenai digital ini jadi kita ingin mengenalkan kepada nasabah. Tadi juga sudah disampaikan bahwa budget IT yang cukup besar dan kita bisa memanfaatkannya, pastinya teknologi juga langsung dari kantor pusat," pungkas dia.

Selanjutnya: Perkuat sistem keamanan digital, perbankan berlomba siapkan belanja modal IT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×