Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 7,5 triliun hingga Juni 2020. Itu disalurkan pada hampir 100.000 debitur.
Realisasi tersebut belum mencapai separuh dari kuota KUR yang diperoleh bank pelat merah tersebut tahun ini yakni Rp 22 triliun Maklum, sejak awal pandemi Covid-19 sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menghadapi tekanan yang membuat permintaan KUR lesu.
GM Divisi Bisnis Usaha Kecil-2 BNI Bambang Setyatmojo mengatakan, selama bulan April dan Mei, perseroan lebih fokus membantu meringankan beban pelaku UMKM lewat program restrukturisasi kredit.
Baca Juga: Realisasi serapan program PEN untuk koperasi dan UMKM baru mencapai Rp 11,84 triliun
"Sehingga penyaluran KUR per bulan hanya mencapai 30% dari kondisi normal," jelasnya pada Kontan.co.id, Kamis (23/7).
Namun, memasuki bulan Juni, penyaluran KUR BNI meningkat menjadi 50%-60% dari kondisi normal setelah pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sementara dari awal hingga 20 Juli, ungkap Bambang, penyaluran KUR sudah mencapai 80% dari kondisi normal. Sektor ekonomi yang paling banyak mendapatkan KUR dari BNI sejak Juni adalah perdagangan dengan porsi mencapai 49%.
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) ajukan klaim subsidi Rp 25,7 miliar
Dari realisasi KUR BNI per Juni tersebut, sebanyak Rp 4 triliun atau sebesar 55% disalurkan pada sektor produksi seperti pertanian, perikanan, industri olahan, dan jasa. Hingga akhir tahun, BNI optimis bisa menyalurkan 60% ke sektor produksi.