kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Menanti Kabar Merger Bank Nobu dan MNC Bank yang Kian Senyap


Kamis, 14 Desember 2023 / 05:40 WIB
 Menanti Kabar Merger Bank Nobu dan MNC Bank yang Kian Senyap
ILUSTRASI. PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank atau BABP) yang merupakan anak usaha dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) telah mendapatkan Pernyataan Efektif dari OJK kemarin, 31 Agustus 2021, untuk melaksanakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang direncanakan. Menanti Kabar Merger Bank Nobu dan MNC Bank yang Kian Senyap.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggabungan atau merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) yang awalnya ditargetkan rampung pada Agustus 2023 ini tak kunjung terjadi. Rencana dua bank milik konglomerat ini bakal merger di tahun ini juga tampak menguap.

Seperti diketahui, selama ini hanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saja yang tampak optimistis merger tersebut tetap bakal terealisasi. Sementara, dua bank tersebut tak pernah kembali buka suara terkait rencana tersebut.

Terbaru, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang bahwa rencana merger kedua bank tersebut masih dalam proses dan tak ada perubahan komitmen dari keduanya.

Baca Juga: Laba Bersih Bank NOBU Naik 38,41% Jadi Rp 104,4 Miliar per Kuartal III-2023

“Sehingga harus diwujudkan sesuai komitmen dan target kedua pemegang saham pengendali bank dimaksud,” ujarnya, awal pekan ini.

Dian pun bilang bahwa pihaknya akan tetap mendorong proses penggabungan tersebut. Namun, tetap memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku.

Awalnya, rencana kedua bank tersebut untuk melakukan penggabungan dimaksudkan untuk memenuhi aturan minimal modal inti Rp 3 triliun di akhir tahun 2022. Kala itu, dua bank tersebut belum memenuhi aturan tersebut.

 

Hanya saja, tujuan merger agar bisa memenuhi ketentuan permodalan tersebut tampaknya sudah tak relevan. Mengingat, saat ini dua bank tersebut sudah memiliki modal di atas Rp 3 triliun.

Baca Juga: MNC Bank Tambah Modal via Rights Issue 13,5 Miliar Saham, Rencana Merger Bagaimana?

Dalam materi paparan public expose NOBU (12/12), perusahaan mengungkapkan bahwa perusahaan telah memiliki ekuitas senilai Rp 3,29 triliun atau tumbuh 84,82% secara tahunan. Public expose tersebut direncanakan akan berlangsung pada 15 Desember 2023 mendatang.

Di mana, penambahan ekuitas tersebut terutama berasal dari aksi korporasi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu dan dari pertumbuhan laba perusahaan.

“posisi ekuitas ini memantapkan posisi perseroan di kelompok bank KBMI 1 dan akan mampu menopang pertumbuhan perseroan di tahun-tahun mendatang,” tulis perusahaan.

Pernyataan tersebut pun bisa diartikan belum ada rencana penambahan modal dalam waktu dekat. KONTAN pun telah mencoba menghubungi NOBU namun tak mendapat respons.

Baca Juga: Bank MNC Umumkan Akan Rights Issue di Tengah Proses Merger dengan NOBU

Di sisi lain, MNC Bank juga telah memenuhi modal inti pada April lalu dengan mencapai Rp 3,3 triliun. Pada Oktober lalu, RUPSLB MNC Bank juga telah menyetujui penambahan modal melalui right issue sebanyak-banyaknya 13,5 miliar saham.

Memang, 2023 belum berakhir. Namun, dengan kini tersisa hitungan hari, tampaknya rencana merger tersebut bisa tak terjadi di tahun ini jika memang bakal tetap dilanjutkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×