Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo terus melakukan inovasi produk guna untuk memperluas pangsa pasar. Salah satu cita-citanya adalah, membuat produk bundling yang bisa menawarkan keseluruhan produk yang dibutuhkan masyarakat.
Direktur Utama Askrindo, Antonius Chandra S. Napitupulu menyatakan, pihaknya berharap bisa menjadi perusahaan asuransi yang bisa menjadi one stop shopping untuk melayani kebutuhan asuransi masyarakat seperti layaknya perusahaan asing yang masuk ke Indonesia.
"Perusahaan asing punya kecukupan modal sedemikian besar. Mereka bisa punya fasilitas produk yang banyak seperti bundling product. Askrindo ingin mencoba seperti ini," ujarnya.
Langkah awal yang dilakukan adalah, dengan mengembangkan produk asuransi umum. Pada akhir tahun lalu, Askrindo resmi meluncurkan produk asuransi umum yang meliputi asuransi kecelakaan diri, asuransi kebakaran, asuransi kontraktor, asuransi tanggung gugat, asuransi pengangkutan, dan asuransi properti.
Langkah ini juga sekaligus menjadi antisipasi untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun depan. "Asuransi kerugian coba kami kembangkan. Kami coba-coba terlebih dahulu, jika hasilnya bagus maka bisa dilakukan spin off untuk menghadapi MEA," ujarnya.
Langkah selanjutnya yang tengah dipersiapkan perseroan ini adalah masuk ke dalam bisnis asuransi jiwa. Antonius menyebut pihaknya berkeinginan untuk mempunyai asuransi jiwa dalam bentuk joint venture. Namun keinginan ini baru bisa terwujud pada 2015 atau 2016 mendatang.
"Kami ingin punya asuransi jiwa dalam bentuk joint venture. Kami melihat bisnis ini masih ada peluang," ujarnya.
Dengan berbagai strategi ini, Askrindo berharap hingga akhir tahun ini bisa mencapai target perseroan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Untuk target pendapatan underwriting, Askrindo berharap bisa mencapai Rp 1,7 triliun dengan perolehan laba sebelum pajak sebesar Rp 770,6 miliar.
Sedangkan untuk hasil investasi diharapkan bisa mencapai Rp 343,4 miliar hingga akhir tahun nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News