kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengerek kinerja, bank kaji pertumbuhan anorganik


Minggu, 12 November 2017 / 18:02 WIB
Mengerek kinerja, bank kaji pertumbuhan anorganik


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank saat ini sedang memfinalisasi rencana bisnis tahun depan. Salah satu rencana bisnis ini adalah terkait pertumbuhan anorganik.

Bankir berharap pertumbuhan anorganik bisa meningkatkan kinerja. Pertumbuhan anorganik ini salah satunya adalah opsi akusisi.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI bilang sebelum memutuskan untuk merealisasikan pertumbuhan anorganik, bank masih melihat kondisi ekonomi tahun depan. "Dalam pertumbuhan anorganik diharpakan bisa meningkatkan kinerja," kata Herry, Sabtu (11/11).

Sayang Herry belum merinci bank atau perusahaan non bank apa yang akan menjadi incaran. "Kalau cocok kenapa nggak?" tambahnya.

BNI juga belum mau merinci berapa dana untuk pertumbuhan anorganik tahun depan. "Bisa lebih rendah atau lebih tinggi dari tahun ini."

Catatan KONTAN, pada tahun 2017 BNI menganggarkan Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun untuk pertumbuhan anorganik. Beberapa perusahaan yang menjadi target BNI adalah bank, asuransi umum dan modal ventura.

BCA juga sedang menyusun rencana akusisi tahun depan. Namun sayang manajemen belum mau merinci lebih jauh terkait ini. "RBB tahun depan belum selesai, jadi belum bisa disampaikan," kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA kepada Kontan.co.id Sabtu (11/11).

Dengan adanya pertumbuhan anorganik BCA berharap bisa semakin meningkatkan kinerja konsolidasi kedepan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×