kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Mengulas strategi bank kecil dan menengah di tahun 2020


Minggu, 15 Desember 2019 / 18:11 WIB
Mengulas strategi bank kecil dan menengah di tahun 2020
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di Bank Jatim Thamrin City Jakarta, Jumat (20/7). Laporan keuangan Semester I tahun buku 2018, aset Bank Jatim tumbuh 15,63% atau sebesar Rp 59,54 triliun dan laba bersih tercatat Rp 758,28 miliar atau tumbuh 5,01% Year on Year


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahjarijadi bilang bahwa sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB), pihaknya memang selalu memasang target NPL di bawah 3%.

Sementara dari sisi sektor bermasalah, Haryono menyebut pihaknya tetap menyalurkan kredit ke seluruh segmen dan sektor secara merata.

Baca Juga: Ruang penurunan bunga kredit terbuka di tahun depan

Artinya, tidak ada upaya spesifik untuk mengurangi pemberian kredit ke sektor tertentu. Tentunya, dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan lebih selektif lagi di tahun depan.

Sebagai informasi saja, rasio NPL gross Bank Mayapada per September 2019 sempat meningkat menjadi 2,72% dari periode tahun sebelumnya 1,94%. Meski begitu, NPL net tercatat turun dari 4,5% menjadi 3,86% secara tahunan per September 2019.

Setali tiga uang, PT Bank Bukopin Tbk mengaku bahwa saat ini NPL perseroan juga tidak bisa dibilang rendah. Kendati demikian, Direktur Utama Bank Bukopin Eko R. Gindo menjelaskan posisi NPL masih berada dalam batas yang ditentukan oleh pihak regulator.

Asal tahu saja, pada kuartal III 2019 lalu NPL Bukopin ada di level 5,99% meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya 5,62%. Eko menjelaskan, bahwa mayoritas NPL tersebut merupakan kredit lama dan sampai saat ini pihaknya masih berupaya untuk memperbaiki rasio tersebut.

"NPL kami sebenarnya stabil, dan dari sisi aset produktif lumayan mengalami perbaikan," ujarnya di Jakarta, Kamis (12/12) lalu. Dus, bank bersandi saham BBKP ini menyatakan bakal mendorong NPL hingga ke bawah 5% di tahun depan.

Baca Juga: Bank berlomba-lomba gelontorkan dana untuk pengembangan digital banking

Menurut Eko, di tahun depan perbankan dipastikan bakal lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Di samping itu, perseroan juga akan lebih mengarahkan penyaluran kreditnya ke segmen konsumer yang risikonya lebih terukur.

"Kami target kredit single digit 4%-5%, komersial memang flat tapi konsumer kami terus tumbuh," imbuhnya.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×