Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki akhir tahun 2025, pengamat asuransi sekaligus anggota Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (KUPASI), Wahju Rohmanti menilai dinamika pasar modal berpotensi memberikan angin segar bagi industri asuransi jiwa, terutama dari sisi investasi.
Wahju mengatakan, dalam ekosistem pasar investasi, industri asuransi jiwa berperan sebagai pihak buy side. Karena itu, aliran dana masuk (capital inflow) ke pasar modal dapat mendorong kenaikan kinerja bursa. Dampaknya, portofolio investasi perusahaan asuransi juga turut terdongkrak.
Meski begitu, Wahju mengingatkan bahwa praktik window dressing sebaiknya tidak dijadikan strategi utama oleh perusahaan asuransi. “Sebaiknya perusahaan asuransi tidak memanfaatkan momen tersebut. Lebih baik fokus pada peningkatan kinerja investasi yang riil,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (19/11/2025).
Baca Juga: OJK Catat Jumlah Investasi Asuransi Jiwa Capai Rp 550,18 Triliun per April 2025
Lebih lanjut, Wahju menuturkan bahwa instrumen pendapatan tetap masih bisa menjadi pilihan paling ideal bagi industri asuransi jiwa dalam kondisi pasar apa pun, salah satunya yaitu Obligasi.
“Instrumen investasi yang cocok untuk asuransi jiwa pada kondisi apapun adalah instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi," lanjutnya.
Selanjutnya: IHSG Menguat 0,53% ke 8.406 pada Rabu (19/11/2025), SMGR, BUMI, JPFA Top Gainers LQ45
Menarik Dibaca: Ini 5 Kripto Top Gainers saat Pasar Rebound, MYX Finance Jawaranya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













