kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Meresahkan masyarakat, begini ciri-ciri fintech ilegal


Jumat, 02 Agustus 2019 / 15:15 WIB
Meresahkan masyarakat, begini ciri-ciri fintech ilegal


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran fintech ilegal telah meresahkan masyarakat. Mereka kerap melakukan tindakan tidak beretika seperti teror, intimidasi, menyalahgunakan data data peminjam serta perbuatan tindakan tidak menyenangkan lainnya.

Satgas Waspada Investasi meminta masyarakat berhati-hati dan tidak menggunakan layanan dari fintech ilegal. Laporkan kepada pihak Kepolisian apabila fintech tersebut melanggar unsur pidana.

Mengantisipasi hal itu, ada beberapa ciri-ciri fintech ilegal yang perlu diwaspadai oleh masyarakat. 

Baca Juga: Sejak 2018 Satgas Waspada Investasi telah memblokir 1.230 fintech ilegal

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing menyebut ciri-ciri fintech ilegal adalah platform tidak memiliki izin resmi, identitas dan alamat kantor yang jelas.

“Mereka juga memberikan pinjaman sangat mudah tapi tidak memberikan informasi bunga dan denda secara jelas,” kata Tongam di Jakarta, Jumat (2/8).

Fintech ilegal, kata Tongam, juga melakukan penagihan tidak beretika, menyalahgunakan dana nasabah. Tak jarang mereka melakukan teror melalui cara-cara kekerasan, penghinaan, pencemaran nama baik, menyebarkan foto atau video pribadi nasabah tanpa izin.

Baca Juga: Mau cari pinjaman kepada fintech online, wajib ikuti tiga prinsip ini

Karenanya, masyarakat dihimbau melakukan pinjaman dari fintech yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kemudian meminjam sesuai kebutuhan dan kemampuan, khususnya demi kebutuhan produktif. Pahami juga dari dari sisi manfaat, biaya bunga, jangka waktu, denda serta risiko sebelum melakukan pinjaman online.

Satgas Waspda Investasi akan terus melakukan tindakan preventif dengan melakukan edukasi menggunakan di media sosial serta sosialisasi yang bekerja sama dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Google Indonesia dan Bareskrim Polri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×