Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Proses penggabungan usaha alias merger Bank MNC Internasional dan Bank Pundi semakin matang. Kini, proses tersebut sudah memasuki struktur kepemilikan hingga penentuan surviving company.
Dalam keterangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Darma Putra, Direktur Utama MNC Kapital menjelaskan, Bank MNC Internasional akan menjadi surviving company. Artinya, seluruh aset Bank Pundi melebur ke Bank MNC. Nama Bank Pundi sendiri akan hilang.
Darma juga menambahkan, susunan kepemilikan bank hasil merger terdiri dari MNC Kapital, Recapital Securities, dan publik. "Namun mengenai komposisi kepemilikan pada surviving company, saat ini masih dalam tahap pembicaraan dan kajian antara Bank Pundi, Bank MNC, melalui masing-masing konsultan jasa penilai publik yang ditunjuk," ujar Darma, Jumat (24/4).
Meski begitu, Darma mengaku, MNC Kapital bakal menjadi pemegang saham pengendali bank hasil merger. Selain itu, lanjut dia, MNC Kapital masih dalam proses diskusi lebih lanjut mengenai rencana merger tersebut. Untuk saat ini, Bank Pundi dan Bank MNC masih berfokus untuk penyelesaian legal merger sekaligus mempersiapkan rencana-rencana terkait dengan operasional merger.
Yang jelas, Darma bilang, bank hasil merger juga sudah mengkaji dan mempelajari rencana aksi korporasi berupa penawaran umum terbatas (PUT) dengan tujuan memperkuat modal. Belakangan, MNC Kapital sudah menyetor dana Rp 100 miliar ke Bank Pundi sebagai komitmen dan keseriusan atas rencana merger.
Ivy Santoso, Direktur Utama Bank Pundi menambahkan, dana Rp 100 miliar yang menjadi bentuk komitmen MNC Kapital dicatat dalam pembukuan Bank Pundi di rekening penampungan khusus (escrow account). "Dana tersebut telah memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk diperhitungkan sebagai salah satu atau komponen pertambahan modal (disclosed reserved) dalam perhitungan rasio kecukupan modal Bank Pundi," terang Ivy.
Ivy juga menjelaskan, dasar pertimbangan Bank Pundi untuk melakukan merger adalah untuk memperkuat struktur permodalan dan konsolidasi perbankan nasional. Melalui penggabungan usaha, Ivy yakin, bank hasil merger akan memiliki struktur permodalan yang lebih kuat dan meningkatkan daya saign dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sektor perbankan.
Di sisi lain, Bank Pundi dan Bank MNC akan saling melengkapi dari sisi bisnis. "Kami fokus UMKM dan perbankan ritel, sementara Bank MNC punya beragam portofolio dan membidik sektor konsumer. Nah, karena Bank MNC memiliki rencana untuk mengembangkan usahanya di layanan consumer retail, maka bank hasil merger akan menjadi sebuah sinergi yang kuat," jelas Ivy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News