kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.207   -17,00   -0,11%
  • IDX 7.712   -30,55   -0,39%
  • KOMPAS100 1.198   4,90   0,41%
  • LQ45 978   5,14   0,53%
  • ISSI 227   0,30   0,13%
  • IDX30 501   4,34   0,87%
  • IDXHIDIV20 605   4,90   0,82%
  • IDX80 137   0,59   0,43%
  • IDXV30 141   0,58   0,41%
  • IDXQ30 168   1,24   0,75%

Merjer reasuransi cuma mampu tangani medium risk


Kamis, 03 April 2014 / 19:26 WIB
Merjer reasuransi cuma mampu tangani medium risk
Bagong Suyanto, guru besar FISIP Universitas Airlangga Surabaya


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana pemerintah membentuk merjer reasuransi untuk memperbesar retensi di dalam negeri sepertinya bukan isapan jempol semata. Namun, kekhawatirannya, merjer reasuransi tersebut cuma mampu menangani risiko menengah (medium risk).

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mendefinisikan lini usaha asuransi dengan risiko kecil mencakup kendaraan bermotor, harta benda, pengangkutan laut, aneka dan rekayasa. Sedangkan, lini usaha asuransi dengan risiko menengah, seperti kecelakaan diri dan kesehatan, tanggung gugat, rangka kapal dan penjaminan.

“Nah, apabila merjer reasuransi seperti disebut-sebut akan memiliki modal disetor Rp 1 triliun-Rp 2 triliun, maka kemungkinannya hanya bisa menahan medium risk. Kenapa? Karena, lini usaha asuransi dengan risiko besar pertanggungannya di atas 300 juta dollar AS,” ujar Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI, Kamis (3/4).

Lini usaha asuransi yang tergolong risiko besar (giant risk) itu, antara lain pesawat udara, energy on shore, energy off shore, kredit dan satelit. Pemain di lini usaha ini sekitar 12% dari total perusahaan asuransi umum yang mencapai 86 institusi. Pangsa pasarnya sendiri mencapai 10,8% dari industri.

“Asuransi dengan risiko besar ini memang harus dilempar ke reasuransi asing untuk back up. Kapasitas menahan risiko dari reasuransi lokal belum mampu. Jadi, tidak bisa dipaksakan. Bisa-bisa nanti ketika klaim malah bermasalah jika dipaksakan,” terang Julian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×